Beranda

Artupoke @IDFMLeague 2022 – Review Tactic ZaZ Blue, Taktik Paling Terkenal di FM22

Tinggalkan komentar

ZaZ Blue adalah taktik yang cukup terkenal digunakan untuk Career Mode. Tidak hanya Career Mode, beberapa peserta IDFM League pun pernah menggunakan nya, taktik ini sangat unik, dengan shape 4-1-3-2 tetapi 3 midfield didepannya menggunakan posisi AML, AMC, dan AMR. Menjadikan taktik ini dengan gaya taktik “Gung Ho”, dimana gaya bermain Gung Ho tersebut adalah gaya bermain yang mengutamakan penyerangan secara massif. Bahkan Gung Ho sendiri menurut Artupoke memiliki intensitas serangan melebihi taktik Total Football.

Bagaimana tidak, kita lihat struktur dari formasi tersebut. Dengan posisi-posisi yang cukup aneh, secara teori sebenarnya kombinasi-kombinasi nya dapat bekerja dengan baik. Dimulai dari role SK-Su, role Sweeper Keeper-Support ini akan menjangkau area yang cukup luas, dimana kedua Ball Playing Defender akan bergerak melebar untuk mengisi kekosongan dari kedua bek sayap yang menjadi Inverted Wing Back-Attack. Kedua IWB-Attack akan mengisi kekosongan jarak dari posisi DMC ke posisi AMC, dari gambar diatas, jarak posisi DMC ke posisi AMC terlihat sangat jauh. Di posisi DMC menggunakan role Roaming Playmaker, Roaming Playmaker akan sangat bebas bergeraak karena dia tidak punya midfielder pendamping. Memang ketika fase menyerang, RPM akan berdekatan dengan kedua IWB, tetapi transisi tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, sehingga RPM memiliki kreativitas tinggi untuk inisiasi build-up. AML AMR menggunakan role Winger-Support untuk menjaga kelebaran formasi, karena pemain-pemain lain berfokus pada overload dari tengah, maka kedua W-Su ini akan menarik bek sayap lawan untuk melebar. Shadow Striker-Attack akan mencari salah satu celah dari half-space lawan, bergerak lebih bebas dan tidak akan menahan posisi. Kedua Advanced Forward akan memaksa Center Back lawan untuk memaksa Man-Marking dan menguras stamina.

Untuk instruksi in possession, ZaZ Blue ini menggunakan attacking width fairly wide, ini cukup masuk akal karena 8 pemain akan bermain overload di area tengah. Approach play menggunakan play out of defense, dimana nanti Keeper dan kedua Center Back akan bermain bola-bola pendek. Crossing type menggunakan low crosses, karena kedua role Advanced Forward biasanya mengutamakan kecepatan dibanding fisik. Work ball into box efektif karena permainan berbasis overload dari tengah. Passing directness menggunakan slightly shorter dengan extremely high tempo, menggunakan sistem one touch pass seperti taktik-taktik download an lain yang biasa menjadi META (Most Effective Tactic Available), karena extremely high tempo sangat cocok untuk Match Engine Football Manager dengan kombinasi pemain-pemain yang tepat.

            Untuk bagian in-transition, ketika kehilangan possession, maka taktik ini akan melakukan counter-press, dimana sesuai dengan filosofi nya Gung Ho dari taktik ZaZ Blue ini. Ketika possession menang, taktik ini akan langsung menginstruksikan untuk melakukan counter, memaksa lawan untuk adu kecepatan lari dan ketahanan stamina. Kiper tidak ada instruksi spesifik untuk distribusi ke posisi tertentu, tetapi kiper di prioritaskan untuk distribusi bola dengan menggelindingkan bola tersebut (Roll it out).

            Ketika sedang kehilangan possession, line of engagement pemain depan akan sangat tinggi, sehingga pemain-pemain depan menempel sedekat mungkin ke pemain bertahan lawan. Namun, garis pertahanan taktik ini hanyalah standar saja, menjadikan jarak antara lini depan dan lini tengah menjadi sangat jauh, ini adalah salah satu kelemahan taktik ZaZ Blue, karena dari jarak yang terlampau jauh, sehingga lawan bisa menguasai posisi kosong tersebut. ZaZ Blue memiliki instruksi use offside trap, dimana ini bisa menutup kelemahan dari kekosongan lini tengah tersebut, penyerang lawan akan sulit mengatur timing sprint agar bisa lolos dari jebakan offside. Trigger press much more often disertai dengan instruksi prevent short GK distribution, kedua instruksi ini adalah paket lengkap filosofi gegenpress.

Demikian ulasan dari analisa taktik ZaZ Blue – Taktik Paling Terkenal di FM22 ini, jangan lupa untuk dengarkan podcast episode terbaru dari Artupoke: Football Manager Punya cerita disini!

========[link]=========

Iklan

Artupoke @IDFMLeague 2022 – Menangkan draft melawan gegenpressing – Team Instructions Play out of Defense

Tinggalkan komentar

Ketika ingin membuat taktik baru untuk peretandingan IDFM League, Managers mungkin memiliki ide untuk membangun permainan dari belakang (Play out of defense) daripada long kicks dari kiper, yang dapat dengan mudah menyebabkan turnover dalam posession, menghambat peluang Managers untuk menguasai bola dalam jangka lama Menggunakan instruksi tim Play out of Defense sepertinya merupakan solusi yang efektif, yang dalam banyak kasus, namun mengetahui bagaimana menerapkannya dalam taktik sehingga Managers bisa mendapatkan hasil liga yang terbaik tidaklah mudah. Manajer sepakbola menggambarkan Play out of Defense sebagai instruksi tim yang mendorong pemain bertahan untuk mengoper dari belakang daripada mengoper bola jauh. Sebelum meminta pemain bertahanuntuk mengoper dari belakang, pertama-tama Managers harus melihat atribut dan sifat pemain mereka.

Kita ambil contoh bagaimana Bonucci adalah contoh pemain yang bisa menjalankan Intruksi Play out of defense ini, Sedangkan Mereka yang memiliki atribut buruk dalam passing, first touch, vision, dan technique kemungkinan besar akan menyebabkan intruksi ini malah lebih banyak ruginya daripada untungnya saat menerapkan Play out of defense. tim Managers akan langsung gagal pada tanda-tanda awal pressing dari lawan, pressing yang mengarah ke tim Managers berakibat bek tengah atau fullbacks kehilangan possesion dengan mudah, membuat pekerjaan kiper Managers semakin sulit.

Play out of defense akan sangat cocok jika Managers menggunakan budget draft nya untuk pick pemain-pemain yang cukup mahal dan handal dalam menangani umpan-umpan pendek dibelakang, jika pemain yang di pick adalah bek murni yang tidak memiliki atribut mumpuni untuk menangani intruksi ini, sebaiknya tidak perlu dinyalakan

Ada juga masalah traitt pemain. Bek dengan trait seperti “brings ball out of defense” dan “tries to play out of trouble” akan lebih cocok dengan intruksi plays out of defense. Namun, meskipun para pemain memiliki trait tertentu, seberapa sukses mereka akan menjalankan intruksi tersebut akan bergantung pada atribut pemain mereka. Trait yang dimiliki pemain mungkin akan menjadi negatif jika pemain yang bersangkutan memiliki atribut yang buruk yang akan membuatnya berkali-kali mencoba sesuatu yang tidak dapat dilakukannya secara efektif, sehingga menempatkan tim Managers pada kerugian besar. Keberhasilan intruksi tim Play out of Defence juga akan bergantung pada peran pemain yang Managers pilih untuk back four atau back three.

Peran seperti No Nonsense Centre Back dan No Nonsense full back tidak akan bekerja dengan baik dengan Play out of Defense karena mereka cukup kaku dan pemain dalam peran ini lebih suka menendang bola ke bagian lapangan jauh dari bahaya secara langsung.

Di sisi  lainnya, role BPD biasanya mencoba umpan-umpan jarak jauh ke pemain depan, jadi tergantung pada taktik Anda, peran ini mungkin bertentangan dengan instruksi Play out of Defence.  Keseimbangan yang tepat adalah memilih peran bek tengah dengan role CD untuk posisi pertahanan tengah Anda dan kemudian memiliki fullback, wing-back, inverted wingback atau complete wing back di samping.  role CD memberi Anda fleksibilitas untuk mengubah player instructions sesuai dengan bagaimana Managers ingin dia berperilaku ketika menguasai bola.

Akhirnya, setelah Managers memilah bentuk lini belakang, memiliki kiper dalam role G-D penting untuk mencegahnya mencoba umpan longball, yang bertentangan dengan tujuan instruksi tim Play out of Defense.

Demikian bahasan intruksi Play out of defense ini,, jangan lupa untuk dengarkan podcast episode terbaru dari Artupoke: Football Manager Punya cerita disini!

========[link]=========

Artupoke @IDFMLeague 2022 – Kenali Atribut-Atribut Penting Untuk Kiper Andalanmu

Tinggalkan komentar

Halo Managers! Bagaimana kompetisi IDFM League nya? Apakah sedang dalam winning streak? Atau malah berada di zona degradasi? Atau para Managers sedang kesulitan bermain career mode? Mungkin permasalahan Managers ada di kiper yang Kalian pilih. Posisi kiper sendiri memiliki atribut-atribut teknikal yang beda dari posisi outfielder (posis diluar kiper). Artupoke x IDFM League akan menjelaskan sebelas atribut teknis yang dimiliki oleh seorang Kiper, Yuk kita mulai saja pembahasannya.

Aerial Ability

Ini membuat kita tahu seberapa tinggi yang bisa dicapai oleh tangan kiper kita saat dia melompat. Ini sama dengan atribut Jumping nya seorang kiper. Yang berarti bahwa atribut Jumping sebenarnya relevan untuk seorang kiper setiap kali dia mencoba mencapai bola yang sedang ada di udara dengan kepalanya atau tangannya.

Atribut yang memiliki hubungan dengan Aerial Ability:

  • Command of Area: untuk meningkatkan kemungkinan dia akan datang untuk mendapatkan aerial ball.
  • Handling: memegang bola dengan baik jika dia memutuskan untuk mencoba menangkapnya.
  • Punching Tendency: membantu untuk mengetahui kemungkinan apakah dia akan mencoba meninju bola.
  • Anticipation: Bisa memprediksi pergerakan teman tim dan lawan tim disekitar saat kondisi aerial ball masuk ke kotak penalti.
  • Bravery: keberanian dalam segi mental untuk terlibat dalam duel aerial ball.
  • Concentration: untuk membantu mengantisipasi aerial ball dengan benar dalam membuat keputusan yang baik sepanjang waktu.
  • Composure: agar tetap cukup tenang untuk mendapatkan bola dengan sukses, mengantisipasi dengan baik untuk membuat keputusan yang baik.
  • Decisions: untuk memutuskan apakah akan terlibar duel aerial ball atau tidak, dan juga apakah akan mencoba menangkap atau mungkin meninjunya
  • Positioning: untuk mengambil penempatan awal duel aerial ball yang solid.
  • Agility: untuk memungkinkan kiper mengubah posisi tubuh dengan cepat saat dibutuhkan.
  • Balance: untuk tetap stabil berdiri setiap kali dia bergerak di area penalti.
  • Strength: untuk meningkatkan kemungkinan berhasil dalam pertarungan fisik di duel aerial ball melawan penyerang lawan.

Command of Area

Seberapa sering seorang penjaga gawang akan mencoba untuk mendapatkan umpan silang tinggi di dalam area kotak, namun tidak ada hubungan dengan seberapa efektif dia akan melakukan hal ini, efektifitas dipengaruhi oleh Aerial Ability tadi.

Atribut yang memiliki hubungan dengan Command of Area:

  • Aerial Ability: untuk berhasil meraih aerial ball sebelum penyerang lawan.
  • Handling: memegang bola dengan baik jika dia memutuskan untuk mencoba menangkapnya.
  • Punching Tendency: membantu untuk mengetahui kemungkinan apakah dia akan mencoba meninju bola.
  • Anticipation: Bisa memprediksi pergerakan teman tim dan lawan tim disekitar saat kondisi aerial ball masuk ke kotak penalti.
  • Bravery: keberanian dalam segi mental untuk terlibat dalam duel aerial ball.
  • Concentration: untuk membantu mengantisipasi aerial ball dengan benar dalam membuat keputusan yang baik sepanjang waktu.
  • Composure: agar tetap cukup tenang untuk mendapatkan bola dengan sukses, mengantisipasi dengan baik untuk membuat keputusan yang baik.
  • Decisions: untuk memutuskan apakah akan terlibar duel aerial ball atau tidak, dan juga apakah akan mencoba menangkap atau mungkin meninjunya
  • Positioning: untuk mengambil penempatan awal duel aerial ball yang solid.
  • Agility: untuk memungkinkan kiper mengubah posisi tubuh dengan cepat saat dibutuhkan.
  • Balance: untuk tetap stabil berdiri setiap kali dia bergerak di area penalti.
  • Strength: untuk meningkatkan kemungkinan berhasil dalam pertarungan fisik di duel aerial ball melawan penyerang lawan.

Communication

Seberapa baik seorang kiper berkomunikasi dengan barisan pertahanan, dan dia mengatur pertahanan dengan baik, oleh karena itu Communication membantu keharmonisan pertahanan.

Eccentricity

Informasi tentang seberapa sering penjaga gawang akan melakukan aktivitas yang tidak terduga dan bahkan berisiko, seperti menggiring bola menjauh dari daerahnya, bergegas keluar untuk menantang penyerang lawan, dan sebagainya.

Handling

Seberapa efektif penjaga gawang dapat menahan bola setelah menangkapnya, alih-alih menjatuhkannya dan memungkinkan lawan untuk mencetak kemungkinan rebound. Ini bisa menjadi sangat penting selama cuaca hujan.

Kicking

Jarak seorang Kiper mampu menendang bola sejauh mana, tetapi tidak ada hubungannya dengan akurasi tendangannya.

Atribut yang memiliki hubungan dengan Kicking:

  • Vision: untuk menentukan kemungkinan-kemungkinan yang berbeda untuk dituju saat menendang bola.
  • Decisions: untuk memutuskan apakah dia harus menendang bola keluar dan juga ke mana harus membidik sebelum menendang bola.
  • Passing dan Technique: menentukan ketepatan tendangan tetapi termasuk hidden attributes untuk penjaga gawang.

One on Ones

Seberapa baik penjaga gawang akan mampu menghentikan penyerang lawan dalam skenario 1 lawan 1.

Atribut yang memiliki hubungan dengan One on Ones:

  • Reflexes: untuk membuat reaksi dan intuisi yang baik untuk menyelamatkan bola ketika lawan menembak ke gawang.
  • Rushing Out: untuk berhasil menutup ruang gerak lawan.
  • Anticipation: membaca gerakan serta tindakan dari lawan.
  • Bravery: kemauan mental untuk menghentikan bola serta melemparkan diri ke kaki lawan jika diperlukan.
  • Decisions: memutuskan waktu terbaik untuk keluar bertemu lawan dan cara untuk mencoba menghentikannya.
  • Acceleration: menutup ruang gerak lawan dengan cepat.
  • Agility: untuk dengan mudah berpindah posisi saat dibutuhkan
  • Balance: untuk tetap stabil saat bergerak di area penalti.
  • Pace: menutup ruang gerak lawan dengan cepat.

Reflexes

untuk membuat reaksi dan intuisi yang baik untuk menyelamatkan bola ketika lawan menembak ke gawang.

Rushing Out

Seberapa baik penjaga gawang akan pergi dari area nya dalam upaya untuk mempertahankan second ball dan umpan terobosan.

Atribut yang memiliki hubungan dengan Rushing Out:

  • Reflexes: untuk membuat reaksi dan intuisi yang baik untuk menyelamatkan bola ketika lawan menembak ke gawang.
  • One on Ones: Seberapa baik penjaga gawang akan mampu menghentikan penyerang lawan dalam skenario 1 lawan 1
  • Anticipation: membaca gerakan serta tindakan dari lawan.
  • Bravery: kemauan mental untuk menghentikan bola serta melemparkan diri ke kaki lawan jika diperlukan.
  • Decisions: memutuskan waktu terbaik untuk keluar bertemu lawan dan cara untuk mencoba menghentikannya.
  • Acceleration: menutup ruang gerak lawan dengan cepat.
  • Agility: untuk dengan mudah berpindah posisi saat dibutuhkan
  • Balance: untuk tetap stabil saat bergerak di area penalti.
  • Pace: menutup ruang gerak lawan dengan cepat.

Punching (Tendency)

Seberapa sering penjaga gawang akan memutuskan untuk meninju bola tinggi daripada mencoba menangkapnya.

Throwing

Informasi tentang seberapa akurat kiper bisa melempar bola cepat ke rekan satu timnya.

Atribut yang memiliki hubungan dengan Throwing:

  • Decisions: untuk memutuskan ke mana dia akan melempar bola.

Strength: seberapa jauh dia bisa melempar bola

Demikian bahasan kali ini, jangan lupa untuk dengarkan podcast episode terbaru dari Artupoke: Football Manager Punya cerita disini!

========[link]=========

Artupoke @IDFMLeague 2022 – Sempurnakan Taktikmu Dengan Fitur Opposition Instructions

Tinggalkan komentar

Halo Managers, tidak terasa artikel kolaboras dari Artupoke dengan IDFM League ini sudah mencapai artikel ke-6. Kami akan terus mengisi keseruan para managers bermain FM dengan beragam informasi serta tips dan trik agar tim Managers semakin hebat di lapangan. Ngomong-ngomong, taktik yang sudah dibangun bagaimana? Apakah taktiknya bekerja dengan baik sampai-sampai tim nya unbeaten baik di Career Mode ataupun Fantasy Draft? Atau malah hasilnya inkonsisten? Artupoke bisa kasih tips nih salah satu fitur di FM yang bisa dibilang sepele, namun bisa menjadi game-changer, yaitu Opposition Instructions. Di kehidupan nyata, kita bisa lihat di sepakbola modern ini, jika kita melihat secara rinci, setiap pemain yang sedang memegang bola, ada beberapa yang langsung dipressing habis-habisan, ada juga yang tidak terlalu ngotot pressingnya, kejadian itu sering terjadi terutama ketika kita menonton pertandingan Liverpool dengan Manager nya yaitu Jurgen Klopp yang terkenal karena gegenpressing nya. Fiitur OI inilah yang menjadi impmentasi kejadian-kejadian pertandingan dunia nyata tersebut.

Opposition Instructions atau bisa kita singkat menjadi OI, adalah sebuah fitur dimana isinya adalah instruksi-instruksi untuk menghadapi pemain lawan, OI adalah fitur untuk menjadikan pendekatan taktik kita menjadi pendekatan “pro-aktif” bukan “reaktif”, instruksi-instruksi inilah yang bisa melemahkan lawan baik secara langsung ataupun tidak langsung, dilemahkannya bisa dari persempit ruang gerak, kontak fisik, permainan keras, dan juga membbatasi gerak-gerik dan penutupan jalur-jalur operan ke pemain lain di tim nya sendiri.

Kita bahas yang pertama yaitu Tight Marking. Tight Marking terbagi kedalam dua bagian, yaitu Never dan Always, Tight Marking Always berguna untuk marking pemain yang memiliki fisik yang rendah, baik itu lari pemain tersebut lambat (Pace, Acceleration), pemain yang tidak bisa bergerak cepat (Agility), atau pemain yang mudah terjatuh (Balance Strength), kelemahan-kelemahan atribut tersebut akan cocok di tight marking, sebaliknya, pemain yang sangat cepat seperti Mbappe sebaiknya never tight marking, agar pemain kita mendapatkan ruang lebih luas untuk antisipasi kecepatan lari pemain yang punya pace dan acceleration tinggi.

Lalu, ada OI selanjutnya yaitu trigger press, terbagi atas dua bagian, Never dan Always, trigger  press berguna untuk tim yang menganut filosofi gegenpressing dan semacamnya. Trigger press always sangat direkomendasikan untuk menutup jalur passing pemain yang sedang memegang bola dan tidak punya kemampuan teknis tinggi seperti Passing, Dribbling, FIrst Touches, dan Technique rendah, Composure dan Decision rendah pun mempengaruhi suksesnya OI trigger press ini, sedangkang Trigger press: never sangat tidak di rekomendasikan, jika tidak ingin di press cukup diamkan saja.

Untuk yang ketiga, ada kategori OI lain bernama Tackling, dibagi ke 3 kategori, yaitu Easy, Normal, dan Hard. Gunakan Hard tackling jika pemain lawan punya skill dribbling buruk, jika pemain lawan jago dribbling akan sangat sulit jika menggunakan hard tackling, dikarenakan bisa saja ada kejadian miss tackle atau bahkan berujung red card, Easy tackle juga menurut Artupoke tidak terlalu direkomendasikan, lebih baik biarkan saja jika tidak cocok di hard tackle.

Terakhir, ada instruksi OI yang dinamakan Show Into Foot, ada pilihan Left Foot, Right Foot, dan Weaker Foot, instruksi Weaker Foot ini sangat cocok untuk menghadapi pemaiin yang benar-benar hanya kuat di satu sisi kaki saja, Instruksi ini akan “menghukum” pemain untuk terus-terus an menggunakan kaki terlemahnya baik untuk dribbling, passing, ataupun shooting.

Demikian bahasan kali ini, jangan lupa untuk dengarkan podcast episode terbaru dari Artupoke: Football Manager Punya cerita disini!

========[link]=========

Artupoke @IDFMLeague 2022 – Inverted Wing-Back semakin terkenal di Fantasy Draft Football Manager: Kebetulan atau Memang Overpowered?

Tinggalkan komentar

IDFM League menjadi tempat dimana Managers terbaik se-indonesia berkompetisi melalui Fantasy Draft, dari beberapa musim yang sudah berlalu, Artupoke sempat bertanya-tanya, kenapa banyak yang pakai role Inverted Wing-Back? Sedangkan Managers FM yang berfokus pada Career mode sangat langka memakai role IWB ini, tetapi di Fantasy Draft, terutama IDFM League, role IWB ini cukup terkenal dari tahun ke tahun. Artupoke akan coba membahas bagaimana role yang identik dengan narrow play ini bekerja, namun perbedaannya dibanding penjelasan role di blog artupoke yang sudah pernah dibahas, disini akan dijelaskan lebih detail lagi mengenai fungsi IWB agar bisa lebih optimal di taktik para Managers!

Menurut deskripsi IWB di game Football Manager terbaru saat ditulisnya artikel ini, yaitu FM22, IWB berfungsi secara defensive bagaikan Fullback atau Wingback standar. Perbedaannya, ketika Wingback biasa memberikan opsi passing melebar di formasi nya, IWB melakukan kebalikannya, IWB akan berlari di bagian lapangan yang lebih sentral, dan membuka opsi jalur operan serta membuka ruanguntuk pemain lain, kondisi tersebut terpenuhi jika ada satu pemain yang berdekatan dengan posisi IWB dan sedang berdiri didepannya, dan juga ketika formasi Managers memiliki kurang dari 2 Defensive Midfielder. Jika tidak ada teman se tim di area IWB tersebut, IWB akan memberikan dukungan serangan layaknya Fullback biasa. IWB juga akan mempengaruhi gaya permainan yang berfokus menyerang dari tengah.

IWB memiliki empat opsi duty, IWB-De akan bertahan di posisi nya dan menunggu di belakang (sejajar posisi DM). IWB-Su akan melakukan cut inside ketika membawa bola, bisa saja lari diagonal dari sayap ke tengah, atau mempertahankan posisi di half-space, dan akan sejajar dengan posisi Central Midfielder. IWB-At memiliki kewajiban yang sama dengan IWB-Su, namun IWB-At akan lebih mengandalkan kreatifitas dan lebih ambil resiko, sejajar dengan posisi Attacking Midfielder. IWB-Au akan mengikuti ketiga duty tadi, yaitu Defend, Support, dan Attack mengikuti team mentality yang sudah Managers Instruksikan.

Player Instructions bawaan dari IWB adalah: Sit Narrower, Cut Inside With Ball, dan Cross Les Often, IWB-De memiliki PI tambahan yaitu Hold Position, dan Dribble Less. IWB-Su memiliki PI tambahan yaitu Roam From Position, sedangkan PI tambahan di IWB-At adalah Roam From Position, Get Further Forward, Dribble More, dan Take More Risks. IWB juga memiliki hidden PI yang tidak bisa dilihat di game, yaitu Use More Creative Freedom.

Player Traits yang cocok dipakai untuk membuat IWB-De lebih optimal adalah Dictates Tempo, Stops Play, Runs With Ball Rarely, dan Stays Back at All Times, untuk IWB-Su trait yang cocok digunakan adalah Cuts Inside, sedangkan untuk IWB-Attack ada banyak sekali trait yang cocok, Managers harus pilih secukupnya, yaitu Arrives Late in Opponent Area, Gets Forward Whenever Possible, Gets into Opposition Area, Likes to Switch Ball to Other Flanks, Moves into Channels, Plays One-Twos, Runs with Ball Often, Runs With Ball Through Center, Tries Killer Balls Often, Tries to Play Way Out of Trouble, Tries Tricks. Adapun traits yang harus dihindari jika ingin bermain IWB, karena akan menghambat performa role tersebut, diantaranya Cross Early, Dwells on Ball, Hugs Line, Knock Ball Pass Opponent, Likes to Beat Man Repeatedly, Plays no Through Balls, Plays Short Simple Passed, dan Runs the Ball Down Left/Right.

Untuk pembahasan lebih lanjut, mungkin Managers lebih mengenal IWB itu dikarenakan Joao Cancelo, tetapi nyatanya bukan Cancelo saja yang diplot sebagai IWB ini, Pep Guardiola juga pernah menginstruksikan IWB ini ke Phillip Lahm saat melatih Bayern Munchen, dimana Lahm akan berada di posisi tengah lapangan ketika bola sedang dikuasai Bayern. Tetapi Lahm dan Cancelo memiliki perbedaan yang cukup signifikan, Lahm diplot sebagi IWB-De untuk melancarkan umpan-umpan jauh kedepan, sedangkan Cancelo lebih berperan sebagai IWB-Attack, Cancelo akan lari lebih kedepan untuk menusuk half-space lawan untuk menciptakan situasi overload di area musuh, dimana Cancelo lebih sering menerima bola dari pemain tengah seperti Rodri/Kevin De Bruyne, Cancelo memiliki opsi untuk melakukan dribbling untuk mendekat ke area penalty, atau mengoper ke winger/striker/midfielder yang melakukan late run ke area penalty, atau bisa saja melakukan tembakan langsung ke arah gawang.

Di skenario IDFM League juga, IWB sangat variatif penggunaan nya seperti yang sudah dijelaskan diatas, IWB kerap lebih identik dengan formasi 4 bek sejajar, IWB-De dan IWB-Su sangat cocok digunakan ketika formasi yang digunakan tidak ada DM nya (misal 442 flat, 424, atau 4231). Mereka akan menjadi Defensive Midfielder dadakan atau Playmaker dadakan di area tengah, memungkinkan double pivot didepan mereka bisa lebih bebas berlari kedepan melakukan late run tanpa harus khawatir kena counter. Sedangkan IWB-Attack sangat cocok dipasangkan dengan formasi yang ada 1 DM (misal 433, 442 diamond wide, 4132 wide). Dimana IWB-Attack ini akan sangat agresif maju kedepan sebagai opsi umpan dari midfield, IWB-Attack bisa merusak defensive shape musuh dan akan kewalahan menjaga pemain-pemain yang sudah siap berada didepan. Namun, apapun role yang Managers pilih, tetap akan ada kelemahan, IWB akan menyisakan banyak space kosong di area sayap pertahanan tim, ketika lawan melakukan counter attack dari sayap, biasanya Center Back tim akan melebar untuk cover space yang ditinggal IWB ini, dan IWB terpaksa menempati area sentral yang ditinggalkan Center Back tim sendiri, menciptakan mis-match terutama situasi crossing, karena bek sayap mayoritas kurang jago duel udara

Jangan lupa buat cek podcast artupoke juga di sini ! =====[link podcast]======

Artupoke @IDFMLeague 2022 – FIVE TOP PICKS FOR FANTASY DRAFT: IDFM LEAGUE EDITION

Tinggalkan komentar

IDFM League sudah berjalan beberapa gameweek, beberapa tim sudah terlihat ciri khas pemain-pemain yang dipilih. Football Manager 2022 sendiri sudah memasuki final patch. Final patch ini berarti setiap pemain sudah pasti akan memiliki atribut dan pricetag yang tetap di fantasy draft. Di waktu yang tepat inilah Kita akan membahas lima peman yang mungkin akan cocok banget dan berada di performa yang top bersama tim Managers!

  1. Erling Haaland – 70M Poundsterling

Pemain pertama yang kita bahas yaitu Erling Haaland, bukan rahasia lagi kalau Haaland menjadi pilihan ideal di posisi striker mayoritas tim di IDFM League, bagaimana tidak? Mimin bisa deskripsikan Haaland dengan tiga kata saja, “tinggi, cepat, konsisten”, sekarang kita akan membahas ketiga aspek tadi secara rinci.

Nama lengkap Erling Braut Håland ini memiliki tinggi 194cm dengan jumping reach 15, menjadikan Haaland adalah opsi yang bagus untuk duel udara, didukung dengan Heading nya berjumlah 15, memiliki efektifitas Header yang cukup oke. Juga dibantu oleh 17 strength dan 17 balance, menjadikan Haaland pemain yang susah untuk diganggu saat duel udara, Dari segi “cepat”, pace 19, acceleration 17, menjadikan Haaland opsi utama para managers yang senang memainkan counter attack cepat, teritama formasi 2 striker, dimana kedua striker memiliki kecepatan yang tinggi untuk mengelabui pertahanan lawan, Haaland juga memiliki atribut off the ball sebanyak 18, off the ball tersebut membantu untuk mencari celah kosong untuk menerima umpan terobosan, flair 16 nya Haaland jg membantu banyak ketika Haaland sedang memegang bola, menjadikan Haaland sedikit unpredictable. Terakhir aspek konsistenisi, determination 20 menunjukkan bahwal Haaland adalah pemain yang pantang menyerah di lapangan, composure 17 membantu Haaland agar lebih tenang di situasi-situas genting, tidak lupa juga Finishing yang berjumlah 18, menjadikan Haaland striker utama yang cukup bisa diandalkan.

  • James Ward-Prowse – 28.5M Poundsterling

Pemain kedua yang akan dibahas yaitu James Ward-Prowse, atau biasa lebih akrab dipanggil JWP oleh para pemain FM. JWP termasuk pemain yang mirip seperti David Beckham, bagaimana tidak, banyak highlights dia bersama Southampton yang berasal dari situasi bola-bola mati, JWP sangat mematikan di situasi-situasi tersebut, maka terbuktilah bahwa atribut Free Kick Taking dan Corners nya diberi nilai full (20), menjadikan JWP adalah set piece taker paling mematikan di FM22 ini. Crossing nya yang berjumlah 18 pun cukup membantu JWP apabila dia diplot untuk bermain melebar.

Dari aspek lain, JWP tidak hanya digunakan untuk set piece taker. JWP memiliki stamina 20 dan work rate 19, dimana JWP bisa menjadi gelandang yang sangat aktif dan sulit sekali untuk lelah. Vision 16 dan teamwork 16 juga membuat JWP menjadi “team player”, kedua aspek mental dan fisiknya tersebut menjadikannya sebagai gelandang multifungsi, atau bisa disebut box-to-box midfielder. Poin bonus JWP adalah leadership nya yang tinggi, berjumlah 18, menjadikan JWP adalah pilihan yang cocok untuk diberikan ban kapten oleh Managers.

  • Kurt Zouma – 38M Poundsterling

Disaat metode near-post corner semakin marak di kalangan pemain FM, disitulah nama Kurt Zouma semakin terkenal untuk dijadikan “menara” di bagian corner kick. Zouma adalah contoh sempurna untuk realisasi metode near-post corner tadi.

Tinggi 190cm, jumping reach 18, heading 17, balance 19, dan strength 20! Tidak terbayangkan siapa yang lebih superior duel udara nya selain Zouma, lima aspek tadi angka-angka nya hampir sempurna, Zouma sepaket dengan JWP adalah pilihan terbaik untuk mengandalkan sumber gol dari Corner Kick. Zouma juga memiliki acceleration 18 dan pace 15, cukup oke untuk mengejar striker-striker cepat seperti Mbappe, Haaland, Osimhen, dll/

  • Alex Telles – 4.3M Poundsterling

Kecewa karena Ismaily sangat menurun atributnya di FM22? Jangan berkecil hati! Alex Telles adalah salah satu alternatif untuk pengganti Ismaily di budget yang sama! Sebenarnya Telles tidak ada yang terlalu menonjol atributnya, tapi secara offensive dan defensive, Telles cukup seimbang, yang perlu diperhatikan dari Telles, adalah kemampuan crossing nya yang oke (17), mampu melakukan aksi-aksi berbahaya demi menyelamatkan bola (bravery 17), jago di situasi bola mati (corner 17 dan penalty taking 18).

  • Dominik Livakovic – 20.5M Poundsterling

Yang terakhir adalah kiper, sebenarnya untuk kiper bisa saja menyarankan kiper-kiper top seperti Courtois, Alisson, Oblak, dll. Tetapi para managers pasti berfikir keras untuk manage budget draft nya jika tidak membeli kiper yang murah tapi bagus. Dominik Livakovic menjadi salah satu yang diperhatikan oleh Mimin.

Livakovic memang bukanlah ball distributor yang baik, first touch buruk, vision rendah, passing dan kicking yang biasa saja, walaupun throwing da 16, tetapi aspek lainnya tadi pun tidak bisa membuat Livakovic menjadi ball distributor sempurna. Namun, Livakovic adalah kiper bertipe shot-stopper yang sangat bagus di range harga 20 jutaan pounds.. 18 reflex dan 15 agility membuat Livakovic cepat dan lincah dalam reaksinya ketika ada tendangan ke arah gawanrg, positioning 15, concentration 15, dan juga anticipation 14 nya membuat Livakovic menjadi kiper yang konsisten dan selalu bisa memposisikan diri dengan strategis untuk menahan tendangan lawan. Satu aspek terhebatnya yaitu one-on-one yang berjumlah 18, membuat striker lawan kesulitan ketika berhadapan langsung dengan Livakovic. Lima pemain diatas tadi yang menurut Mimin bakal sering di pick di IDFM League musim ini, jangan lupa buat cek podcast artupoke juga di sini ! =====[link podcast]======

Artupoke @IDFMLeague 2022 – MANAGERS TO HIGHLIGHT: IDFM CHAMPIONSHIP

Tinggalkan komentar

Di postingan sebelumnya, Kita sudah membahas mengenai beberapa profil manajer yang berkarir di IDFM Super League musim ini. Untuk edisi sekarang, Kita mulai membahas beberapa manajer yang cukup menarik untuk dibahas di divisi IDFM Championship.

IDFM Championship adalah kasta kedua dari IDFM League, dimana peserta baru yang lolos dari fase kualifikasi IDFM League akan langsung berlaga di IDFM Championship selama semusim penuh. Divisi ini terbagi kedalam 3 grup, masing-masing grup terdiri dari 16 tim. Total tim yang berpartisipasi di IDFM Championship adalah 48 tim. 3 tim terbawah dari masing-masing grup akan ter-degradasi dari IDFM Championship (total 9 tim), mengharuskan mereka ikut kembali melalui fase kualifikasi IDFM League musim depan. Juara masing-masing grup berhak lolos ke IDFM Super League musim depan secara otomatis. Namun, mereka tetap menjalani serangkaian laga akhir, dimana 3 tim ini akan saling bertemu untuk menentukan siapa yang menjadi tim terbaik IDFM Championship di musim tersebut. Untuk peringkat 2 sampai 5 masng-masing grup akan beradu di fase promotion playoff. Juara promotion playoff akan langsung naik ke IDFM Super League musim depan. Runner-up playoff harus menjalani match terakhir melawan peringkat 16 IDFM Super League, pemenang dari match tersebut akan ada di IDFM League musim depan, sedangkan yang kalah akan masuk ke IDFM Championship musim depan.

Manager pertama yang kita bahas, sudah pasti para Managers bisa menebak siapa yang pertama kita bahas, yaitu FC Kurowo. FC kurowo adalah tim yang sudah bertahun-tahun ada di IDFM League, ketika itu performa yang membuat timnya sangat terkenal adalah musim 2019 yaitu di IDFM Premier League, dominasi di liga nya benar-benar sulit untuk dibendung. Di musim 2020 juga Kurowo sempat jadi kandidat favorit juara liga di paruh pertama gameweek, namun sedikit menurun performa nya di paruh kedua musim.

Hal yang sangat mengejutkan terjadi, IDFM League 2021, Kurowo menyatakan untuk mengundurkan diri dari liga, manager yang terkenal dengan ahli Opposition Instructions dan ahli psywar ini mengundurkan diri beberapa hari sebelum gameweek 1 bergulir, membuat IDFM Super League edisi 2021 hanya diikuti 19 tim saja. Banyak yang berspekulasi kalau Kurowo mengundurkan diri karena FM21 tidak ada Opposition Instructions nya. Musim 2022 ini Kurowo kembali masuk ke IDFM League dengan status peserta baru, berhasil sapu bersih 5 kemenangan di kualifikasi, memastikan Kurowo kembali menjadi peserta tetap IDFM League 2022.

Manager selanjutnya yang akan dibahas yaitu Situpai, musim kemarin Situpai berlabelkan peserta baru, langsung memberi kejutan dengan masuk ke fase Promotion Playoff di musim perdana nya, namun harus gagal karena Situpai menjadi tim terbaik ke 3 di fase tersebut. Diawal 2022 juga dikarenakan ada satu tim IDFM Super League yang mengundurkan diri dari IDFM League, Situpai mendapatkan kesempatan kedua, yaitu melawan Boxer FC untuk memperebutkan slot pengganti tim yang mundur tersebut, namun Situpai gagal memenangkan pertandingan tersebut. Musim ini juga Situpai sepertinya cukup diunggulkan untuk promosi ke IDFM Super League.

Sama-sama berlabelkan peserta baru di musim 2022 ini, tim Lancang Hitam juga cukup dominan di fase kualifikasi, Lancang Hitam berhasil sapu bersih kemenangan di fase grup juga seperti Kurowo, IDFM Championship 2022 akan menjadi pembuktian Lancang Hitam baik dari segi tactical knowledge ataupun mentalitas mereka, karena perjalanan mereka masih panjang untuk mengukir sejarah di IDFM League.

Tim terakhir yang kita bahas adalah Laskar Lodho, disebut-sebut sebagai penerus tim Bakul Lumpia, Laskar Lodho tampil impresif di IDFM Championship 2021, masuk ke fase playoff juga, namun harus gugur di group stage Playoff, disaat rumor beredar kencang bahwa musim ini adalah musim terakhir Bakul Lumpia bermain di IDFM League, apakah Laskar Lodho berhasil naik ke IDFM Super League 2023?

Topik dari blog ini juga tersedia di Podcast Artupoke, Football Manager Punya Cerita!

Klik di sini ============[LINK]=============

Selamat Mendengarkan!

Artupoke @IDFMLeague 2022 – MANAGERS TO HIGHLIGHT: IDFM SUPER LEAGUE

Tinggalkan komentar

Setelah membahas tentang apa itu IDFM League, kali ini Kita akan fokus ke beberapa tim IDFM Super League yang akan kita ulas di artikel ini. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, IDFM Super League adalah divisi IDFM League tertinggi di kompetisi ini. 20 Tim bertanding dengan kompetisi penuh sebanyak 38 kali pertandingan. Tiap tim akan bertemu masing-masing dua kesempatan, juara ditentukan dari poin terbanyak, lalu peringkat 17 sampai 20 harus terdegradasi ke IDFM Championship musim depan, sementara peringkat 16 akan bertanding melawan runner-up fase playoff IDFM Champioship, jika peringkat 16 menang, maka dia akan bertahan, jika kalah, maka tim dari runner-up playoff tersebut berhak naik ke IDFM Super League musim depan, dan peringkat 16 tadi terdegradasi ke IDFM Championship musim depan.

Tim pertama yang akan dibahas yaitu Gotir FC, Gotir FC adalah pemenang IDFM Super League 2021, Gotir tampil sangat fantastis dengan poin yang diperoleh sebesar 80 poin, 25 kali menang, 5 kali seri dan 6 kali kalah, dengan selisih gol 44 gol! Selisih yang sangat jauh yaitu 16 poin dengan peringkat 2, Benchwarmers. Performa tak terbendung Gotir FC ini sampai-sampai sering diperbincangkan oleh peserta-peserta lain. Sampai-sampai beberapa peserta menganggap IDFM Super League 2021 adalah “IDFM Farmers League”, dikarenakan selisih poin tersebut, apakah di musim 2022 ini Gotir menjadi salah satu tim yang difavoritkan untuk menjadi juara lagi?

Tim kedua yang dibahas selanjutnya adalah de Falcoda! Tim yang menjuarai IDFM Super League 2020 ini juga menjadi tim yang menarik untuk dibahas, karena musim 2020 kemarin persaingan de Falcoda dan juga FC WoW (sekarang menjadi Al Zhafi) berlangsung sangat ketat hingga akhir musim, keduanya terus saling menempel di puncak klasemen, namun pada akhirnya de Falcoda yang keluar sebagai juara IDFM Super League 2020! Namun sayangnya di IDFM Super League 2021 ini, de Falcoda performa nya menurun. Finish di peringkat 13 saja dengan torehan 45 poin, dengan 11 kali kemenangan, 12 kali seri, dan 13 kalah, itupun sangat dekat dengan peringkat 16 yaitu Kasamu FC (42 poin) yang mengundurkan diri dari IDFM League tahun 2022. Mampukah de Falcoda bangkit dan menjadi tim yang bersaing di papan atas lagi di IDFM Super League 2022?

Terakhir, kita akan bahas salah 1 pemenang Final Round IDFM Championship, yaitu Matohale United! Musim yang sangat fenomenal bagi Matohale United, mengantongi 65 poin, dengan 20 kali kemenangan, 5 seri dan 5 kali kalah, selisih gol nya pun sangat jauh, 45 gol! Sama dominan nya dengan Gotir FC, Matohale United juga memiliki selisih 10 poin dengan peringkat 2, Omegu FC. Menjadikan Matohale United juara IDFM Championship grup A dan dilanjut ke Final Round IDFM Championship, dimana Matohale United berhadapan dengan juara dari IDFM Championship grup B, FC Ninjas, dan juga juara IDFM Championship grup C, Gophan Sentod City. Hasilnya Matohale United berhasil sebagai JUARA dari final round IDFM Championship sekaligus dinobatkan menjadi tim terbaik di IDFM Championship 2021 Untuk pembahasan IDFM Super League ini juga dibahas di podcast Artupoke, blog nya para FM lovers.

Artupoke IDFM League 2022 – Pengenalan Musim Baru @IDFMLeague

Tinggalkan komentar

Tak terasa sudah 7 tahun IDFM League berjalan, liga yang didirikan oleh Dwiky Eddo, Krisna, dan Angga ini tetap konsisten dijalankan sejak 2016. Menggunakan sistem Fantasy Draft yang sudah hadir dari seri FM16, IDFM League memanfaatkan sistem tersebut dan dikembangkan menjadi sebuah liga dengan jadwal pertandingan penuh selama 1 musim. Menjadikan IDFM League salah satu kompetisi fantasy draft berbasis liga pertama kali di dunia. Sementara di asia tenggara, Malaysia juga ikut meramaikan kompetisi serupa yang diselenggarakan oleh MyFM (Malaysian Football Manager).

Sebelum kita melanjutkan pembahasan IDFM League, kira-kira apa itu fantasy draft? Fantasy draft adalah fitur tambahan dari seri Football Manager dengan opsi online multiplayer, localseat multiplayer, dan juga single player vs AI. Cara kerja Fantasy Draft sendiri mirip permainan Fantasy Premier League, dimana Managers dberikan budget tertentu untuk dibelanjakan pemain-pemain yang Managers butuhkan untuk dijadikan kesebelasan dan juga beberapa cadangan. Dengan batasan budget tersebut, Managers tidak bisa asal membeli semua pemain termahal yang tersedia di game. Manajemen keuangan Managers akan diuji disini, bagaimana membentuk tim yang kuat dengan budget terbatas. Setelah selesai fase pemilihan pemain, dilanjutkan dengan pertandingan melawan pemain lain.

Secara struktural IDFM League terdiri dari 2 divisi, yaitu IDFM Super League dan IDFM Championship. IDFM Super League adalah kasta tertinggi dari IDFM League. Dimana Manager-Manager terbaik berkompetisi di liga ini. Sedangkan IDFM Championship adalah divisi kedua dari IDFM League, terdiri dari beberapa grup (3 grup untuk musim 2021 kemarin). Peserta IDFM Championship memiliki tujuan untuk bisa promosi ke IDFM Super League, dimana nanti ada 2 jalur promosi, yaitu juara grup akan promosi otomatis ke IDFM Super League, sedangkan peringkat 2 sampai peringkat 5 masing-masing grup akan saling berkompetisi lagi untuk masuk ke fase play-off dan menentukan siapa saja yang pantas promosi ke IDFM Super League.

Adapun fase playoff diawali dengan group stage, setiap grup terdiri dari 4 club. Juara grup masing-masing akan beradu lagi dan ditentukan melalui babak eliminasi atau final group stage tergantung situasi. Sedangkan peringkat 17 sampai 20 IDFM Super League otomatis terdegradasi ke IDFM Championship, peringkat 16 akan bertanding melawan runner up promotion play-off IDFM Championship.

Tidak hanya itu, IDFM League juga sudah selesai melakukan fase kualifikasi peserta baru, dimana peserta-peserta baru dan juga peserta yang degradasi dari IDFM Championship 2021 berkompetisi melalui fase kualifikasi ini, selengkapnya cek podcast Artupoke untuk klasemen final IDFM Qualifiers Phase. IDFM League dengan bangga mengumumkan bahwa Artupoke.com akan kembali menjadi sponsor utama berjalannya liga di tahun 2022