
Ketika ingin membuat taktik baru untuk peretandingan IDFM League, Managers mungkin memiliki ide untuk membangun permainan dari belakang (Play out of defense) daripada long kicks dari kiper, yang dapat dengan mudah menyebabkan turnover dalam posession, menghambat peluang Managers untuk menguasai bola dalam jangka lama Menggunakan instruksi tim Play out of Defense sepertinya merupakan solusi yang efektif, yang dalam banyak kasus, namun mengetahui bagaimana menerapkannya dalam taktik sehingga Managers bisa mendapatkan hasil liga yang terbaik tidaklah mudah. Manajer sepakbola menggambarkan Play out of Defense sebagai instruksi tim yang mendorong pemain bertahan untuk mengoper dari belakang daripada mengoper bola jauh. Sebelum meminta pemain bertahanuntuk mengoper dari belakang, pertama-tama Managers harus melihat atribut dan sifat pemain mereka.

Kita ambil contoh bagaimana Bonucci adalah contoh pemain yang bisa menjalankan Intruksi Play out of defense ini, Sedangkan Mereka yang memiliki atribut buruk dalam passing, first touch, vision, dan technique kemungkinan besar akan menyebabkan intruksi ini malah lebih banyak ruginya daripada untungnya saat menerapkan Play out of defense. tim Managers akan langsung gagal pada tanda-tanda awal pressing dari lawan, pressing yang mengarah ke tim Managers berakibat bek tengah atau fullbacks kehilangan possesion dengan mudah, membuat pekerjaan kiper Managers semakin sulit.
Play out of defense akan sangat cocok jika Managers menggunakan budget draft nya untuk pick pemain-pemain yang cukup mahal dan handal dalam menangani umpan-umpan pendek dibelakang, jika pemain yang di pick adalah bek murni yang tidak memiliki atribut mumpuni untuk menangani intruksi ini, sebaiknya tidak perlu dinyalakan

Ada juga masalah traitt pemain. Bek dengan trait seperti “brings ball out of defense” dan “tries to play out of trouble” akan lebih cocok dengan intruksi plays out of defense. Namun, meskipun para pemain memiliki trait tertentu, seberapa sukses mereka akan menjalankan intruksi tersebut akan bergantung pada atribut pemain mereka. Trait yang dimiliki pemain mungkin akan menjadi negatif jika pemain yang bersangkutan memiliki atribut yang buruk yang akan membuatnya berkali-kali mencoba sesuatu yang tidak dapat dilakukannya secara efektif, sehingga menempatkan tim Managers pada kerugian besar. Keberhasilan intruksi tim Play out of Defence juga akan bergantung pada peran pemain yang Managers pilih untuk back four atau back three.
Peran seperti No Nonsense Centre Back dan No Nonsense full back tidak akan bekerja dengan baik dengan Play out of Defense karena mereka cukup kaku dan pemain dalam peran ini lebih suka menendang bola ke bagian lapangan jauh dari bahaya secara langsung.

Di sisi lainnya, role BPD biasanya mencoba umpan-umpan jarak jauh ke pemain depan, jadi tergantung pada taktik Anda, peran ini mungkin bertentangan dengan instruksi Play out of Defence. Keseimbangan yang tepat adalah memilih peran bek tengah dengan role CD untuk posisi pertahanan tengah Anda dan kemudian memiliki fullback, wing-back, inverted wingback atau complete wing back di samping. role CD memberi Anda fleksibilitas untuk mengubah player instructions sesuai dengan bagaimana Managers ingin dia berperilaku ketika menguasai bola.
Akhirnya, setelah Managers memilah bentuk lini belakang, memiliki kiper dalam role G-D penting untuk mencegahnya mencoba umpan longball, yang bertentangan dengan tujuan instruksi tim Play out of Defense.
Demikian bahasan intruksi Play out of defense ini,, jangan lupa untuk dengarkan podcast episode terbaru dari Artupoke: Football Manager Punya cerita disini!
Para Komentator