Beranda

Dari FMLovers: Mari membuat taktik sendiri! Part 2 by rchkm

Tinggalkan komentar

Ditulis oleh : rchkm

Kamu juga ingin tulisan tentang Football Managermu dimuat di Artupoke.com, cek dimari !

Halo FM Geek, setelah bagian pertama yang membahas kerangka berpikir bagaimana untuk mengatur team instructions kita akan masuk ke bagian kedua nih. Untuk bagian kedua kita masuk ke bagian bagaimana kalian mengatur player role dari skema taktik yang sudah kalian buat. Ketika memilih role pemain yang perlu ditanamkan di mindset kalian adalah dimana pemain tersebut akan berada Ketika menyerang, Ketika bertahan dan yang terpenting who is covering/support who saat bertahan dan menyerang. Karena dengan memahami 3 hal tersebut akan mempermudah kalian untuk memilih role pemain yang akan digunakan dalam taktik kalian. Sebelum masuk ke pemilihan role mari kita kenalan dulu sama yang namanya konsep ruang atau space dalam sepakbola.

Ada 3 space dalam sepakbola seperti yang bisa dilihat dari ilustrasi tersebut, biru untuk area wing space, kuning untuk area half space dan merah untuk area center space. A good tactic needs to cover those 3 areas during attacking and defensive phase. Nah sekarang balik ke taktik yang gue mau buat, di artikel sebelumnya gue mengatakan gue pengen bermain dengan skema 3-1-4-2. Mari kita masuk ke bagian pertama yaitu bagaimana gue pengen ngeliat pergerakan pemain gue di lapangan ketika menyerang dan bertahan. Nah kira-kira ilustrasinya maka akan seperti gambar dibawah ini.

Mungkin akan ada yang bertanya gimana caranya kita tahu pergerakan pemain dari role yang nanti dipilih kemana? Cara pertama itu bisa baca dari deskripsi, kedua bisa melihat dari passing network team kalian di data hub dan yang terakhir lihat pergerakan pemain kalian pada in game. Sedikit tips gunakan extended highlight ketika test taktik, yang perlu dilihat adalah pergerakan pemain tersebut dari role yang kalian pilih. Nah setelah kalian tahu apa yang kalian ekspektasikan dari pergerakan pemain kalian mari kita masuk ke pemilihan role pemain untuk mengakomodir kemauan kalian. Dari sini juga kalian udah bisa ngeliat serangan kalian akan berpusat dimana dari skema yang gue lakukan disitu keliatan kalo taktik gue ini nantinya akan exploit area sayap lawan. Satu hal yang WAJIB di ingat ketika menyusun dimana kalian ingin melihat pemain kalian berada, perhatikan player preferred move pemain kalian khususnya yang berkaitan dengan pergerakan seperti cut inside, drop deep, move into channel etc. Karena hal ini bisa bikin berantakan karena pemain akan sering out of possession. Nah sekarang mari kita masuk ke pemilihan role untuk mengakomodir taktik yang gue bangun ini.

GK

Untuk role penjaga gawang biasanya gue cukup menyesuaikan aja dengan kondisi tim, kalo punya shot stopper yang bagus ya role GK akan jadi pilihan gue, kalau tim punya kiper dengan distribusi yang baik role sweeper keeper bakalan jadi pilihan utama gue. Satu hal yang selalu gue cari dari posisi ini ada di command of area, communication dan yang terakhir reflex kenapa? Buat ngurangin efek blunder ga perlu dari komunikasi yang jelek antara penjaga gawang dan pemain bertahan J. Di taktik ini karena gue punya penjaga gawang yang memiliki stat distribusi sangat baik maka sweeper keeper jadi pilihan gue.

Defender

Duo Wide Center Back on defense duty dan Central Defender Cover jadi pilihan gue, alasan pertama it’s a fkin new role siapa yang ga kepo nyobain gitu secara udah beli seharga 500rb 😛 Kalau alasan sebenarnya sih, karena di taktik gue ini gue ga pakai role wing back jadi gue butuh center back gue acting as a man who defending the line in wider area. Bisa dilihat di drawing board di atas ekspektasi gue duo center back terlebar gue posisinya pengen ada di area lebar, tepat di belakang winger dan midfielder gue. Kenapa gue pengen mereka ada disitu sebagai passing option sekaligus untuk overload pada area sayap ketika menyerang, mengisi posisi winger ketika winger naik keatas dan first layer on defending ketika winger gue belum balik ke posisinya jika sedang menyerang. Central Defender dengan duty cover gue tugaskan untuk menjaga striker lawan sekaligus sebagai lini pertahanan terakhir sebelum bertemu dengan penjaga gawang. Seperti yang bisa kalian lihat di ilustrasi dibawah Kalulu berada pada posisi lebar tepat dibelakang Calabria dan Bennacer.

Midfield

Ketika menyusun role pemain tengah gue biasanya akan memulai dengan role playmaker terlebih dahulu, first thing first pasti menentukan mau ada dimana playmaker kalian itu berada baru kemudian menentukan rolenya mau apa. Pada case kali ini gue menginginkan playmaker gue berada pada posisi DM, artinya ada 3 role yang bisa gue pilih yaitu regista, roaming playmaker dan deep lying playmaker. Karena gue mau playmaker ini dinamis pergerakannya dengan sedikit support untuk bertahan maka opsi gue menyempit ke regista dan roaming playmaker, roaming playmaker jadi pilihan gue karena roaming playmaker akan lebih aktif saat bertahan dibandingkan regista. Hal tersebut bisa dilihat di attributes requirement untuk roaming playmaker masih dibutuhkan positioning sementara pada regista tidak ada requirement positioning pada attributenya.

Mari kita lanjut ke pemilihan role selanjutnya, dengan dipilihnya role roaming playmaker dimana dia akan dinamis bergerak maka gue butuh seorang pemain tengah yang static menjaga kedalaman sekaligus menjadi filter pertama ketika transisi bertahan. Role ball winning midfield jadi pilihan pertama gue untuk posisi ini, kenapa ga central midfielder dengan defense duty? Kalau kita baca deskripsi dari central midfield dengan defensive duty dia ada tendensi untuk mengatur tempo serangan sementara gue pengen control permainan dari tim gue termasuk tempo serangan itu ada di Roaming playmaker.


Lanjut ke role selanjutnya, playmaker check, pemain bertahan di area tengah check, maka selanjutnya baru gue akan masuk ke role pemain tengah yang akan membantu striker gue untuk mencetak gol. Karena gap antara striker dan playmaker gue berada cukup jauh maka gue butuh seorang pemain tengah yang bisa membawa bola hingga kedepan ketika menerima key pass dari roaming playmaker gue yang kemudian bisa melepaskan assist kepada duo striker gue atau break the ice dengan long shot. Maka mezzala jadi pilihan gue untuk mengisi role tersebut, kenapa mezzala gak role yang lain balik ke drawing board di atas gue pengen pemain tengah gue ini naik kemudian mengisi menyerang dari area half space, no other role suits more than mezzala. As you can see on the clip below that’s what I want from my mezzala, attacking the half space.

Penjaga gawang done, defender trio done, midfield trio done, sekarang masuk ke pemilihan role yang akan mengisi area sayap. Gue mau winger gue bermain pada posisi sejajar dengan midfielder gue tapi juga responsible ketika bertahan, dengan requirement yang seperti ini maka ada 2 role yang bisa gue pilih pertama Defensive Winger dan yang kedua Wide Midfielder. It’s difficult to pick which one is the best for my tactic karena gue belom pernah pake 2 role ini jadi belum tahu gimana movement dari kedua pemain ini, kalo mengalami kaya gini biasanya hal pertama yang gue lakukan itu baca ulang deskripsi kalau masih belum paham biasanya gue akan tes 2 role ini di friendly match kemudian ngeliat movement mereka. Setelah melihat di 2-match preseason dengan role ini gue memutuskan untuk go with Defensive winger, karena movement defensive winger lebih seperti yang gue inginkan dibandingkan wide midfielder. Defensive winger bergerak hanya di area vertical ketika transisi, sementara wide midfielder ada kecenderungan untuk mengisi ke area midfield terlebih dahulu ketika transisi dan kemudian baru bergerak melebar di 1/3 lapangan lawan.

Striker

Let’s see the drawing board first dimana lo pengen striker lo berada dulu, based on my drawing board gue pengen striker gue drop deep ketika transisi dan kemudian naik ke atas untuk jadi threat later untuk case ini maka ada 3 role yang cocok dengan skema gue pertama DLF, TF dan Trequartista. Trequartista gue eliminasi karena di tim gue, gue gak punya pemain yang bisa bermain di posisi tersebut maka opsi mengerucut ke DLF dan TF. TF on Attack duty seems a good choice, tapi setelah di tes pas pre season role ini kurang aktif untuk turun ke dalam dia lebih sering menyerang di dalam box sementara ketika menggunakan support duty gerakannya kurang dinamis karena hanya memanfaatkan physical ability dengan flick the ball dari header atau short pass. Oleh karena itu DLF dengan attack duty menjadi pilihan gue. Masuk ke role terakhir ke goal getter gue, Advance forward langsung jadi pilihan utama gue karena gue pengen seorang goal getter yang juga bisa melihat peluang ketika ada pemain lain yang kosong karena gue ada opsi mezzala dengan role attack dan DLF dengan role attack. Nah bisa dilihat nih hasil partnership dari striker gue di bawah ini, such a beautiful pass from my DLF as I wanted!

Player Instructions and tactical tweak

Sampai tahap ini biasanya gue belum akan ngasih player instructions apa-apa kenapa? Gue mau liat dulu bagaimana pemain gue bermain, melihat dimana posisi pemain gue berada khususnya melihat pemain2 gue yang memiliki player preferred moves tertentu apakah hal itu bikin mereka out of possession atau tidak. Ada 2 metode yang gue pakai, pertama liat pergerakan ketika highlight liat shape tim kalian apakah sesuai dengan drawing board kalian atau tidak dan yang kedua lihat dari passing network tim kalian dari data hub. Karena passing network ini menggambarkan dimana pemain kalian berada selama 90 menit permainan dan juga menggambarkan efektivitas dari passing tim kalian.

Dalam case taktik gue ini, untuk role pemain gue ngeliat ada 3 masalah

  1. Pemain yang bermain pada posisi DLF tidak ada passing ke AF gue, hal yang pertama gue lakukan adalah cek passing network, ternyata DLF gue bermain terlalu melebar dengan team instructions shorter passing membuat dia tidak bisa melepaskan through pass dari dalam, maka player instructions more direct passing gue aktifkan agar dia bisa lebih leluasa untuk passing ke AF gue.
  2. Backup mezzala gue terlihat pasif ketika menerima bola ia jarang melakukan drible agresif tapi hanya menerima bola shoot atau passing balik sehingga memperlambat tempo permainan maka solusinya ada 2 bisa training PPM runs with ball often atau add player instructions dribble more.
  3. Problem terakhir ada di BWM gue yang kadang melakukan passing2 yang terlalu agresif yang berujung ke bola hilang dan kemudian menyebabkan tim gue kena counterattack maka player instructions take fewer risk gue nyalakan untuk role ini.
  4. Untuk problem terakhir ini sebenarnya lebih karena shape taktik gue dimana pemain bertahan untuk area winger gue posisi naturalnya berada cukup tinggi sehingga kadang ketika kena counter atau lawan sedang in possession instead of jagain winger lawan dia malah di atas nutup pergerakan wingback lawan, jadi solusinya kalau lawan pakai pure winger gue biasanya bakalan kasih PI untuk Defensive Winger gue Mark specific player ke AMR, sementara kalau mereka memakai IF maka yang gue instruksikan untuk Mark specific player ada di Wide center back gue

Tweak team instructions biasanya situational, salah satu yang paling gue sering tweak yaitu nurunin tempo permainan ketika bertemu tim yang parkir bus, biar pemain gak asal shoot. OK sekian artikel gue semoga kalian suka dan jadi bisa ada bayangan kalau mau bikin taktik itu perlu ngapain aja, Buat kalian yang mau nyoba taktik ini kalian bisa download disini ya https://www.dropbox.com/sh/n3uo1eu6wgxrokh/AACb76J9EHz6ZUPSTBKvPyX_a?dl=0 see you on the next article! Ciao!


follow me @Rtupoke and the Fan Page or subscribe this blog ya FM Lovers. Keep Sharing//

Iklan

Dari FMLovers: Mari membuat taktik sendiri! by rchkm

1 Komentar

Ditulis oleh : rchkm

Kamu juga ingin tulisan tentang Football Managermu dimuat di Artupoke.com, cek dimari !

Halo FM geek apa kabar? Akhirnya ya yang dinanti-nanti FM 22 keluar juga dan yang paling bikin gue seneng di seri FM tahun ini adanya role baru wide center back! Asli dari pertama kali keluar teaser wide center back gue bener2 seneng banget, I’ve been rooting and waiting for this role since FM 18 ketika ngeliat Sheffield united dengan overlapping center backnya it’s very beautiful roles. Hal kedua yang gue suka ketika ngeliat teaser itu AKHIRNYA GEGENPRESS DI NERF DENGAN STAMINA YANG LEBIH MUDAH GAMPANG ABIS! Asli bosen banget bertahun2 ngeliat pressing system bener2 overpowered ☹. Membuat sebuah taktik yang bisa bekerja dengan match engine yang ada di game football manager terkadang menjadi sebuah proses yang cukup ngeselin. Di artikel ini gue mau mencoba menjabarkan gimana proses kerangka berpikir yang gue lewatin buat bikin taktik. Artikel ini akan sedikit Panjang dan terbagi menjadi 2 bagian pertama untuk Team instructions dan yang kedua player role dan instructions mungkin sekitar 10-15 menit untuk membaca dan memahami, but it will worth your time 😊.

Lainnya

Dari FMLovers : Overload and Switch! #RHFM21

Tinggalkan komentar

Ditulis oleh : rchkm
Kamu juga ingin tulisan tentang Football Managermu dimuat di Artupoke.com, cek dimari !

Hai IDFM!

Jadi out of nowhere YouTube suggestion gue lagi banyak taktik sepakbola terus ada analisa taktik Ajax di tahun 2019. Momen dimana ajax bisa sampai di semifinal liga champions, kemudian jadi terinspirasi buat nerapin taktik ini di FM 21. Untuk timnya sendiri gue akan pakai AC Milan, kenapa Milan?

  1. Gue fans Milan,
  2. Theo Hernandez kayaknya cocok banget nih kalo dikasih ruang dengan metode switch play ini

Ajax 2019 dibawah asuhan Erik Ten Hag memainkan skema possession football, play from the back. Hal yang paling menarik dari skema ajax pada 2019 adalah ketika sedang mengontrol bola mereka akan melakukan overload pada salah satu area sayap. Overload pada sisi kanan bertujuan untuk menarik pemain lawan sehingga menciptakan ruang di sisi kiri atau jika musuh tidak terpancing bermain ke kanan mereka mengoptimalkan keunggulan jumlah pemain di area kanan. Build up play tersebut yang akan gue coba terapkan di FM 21 ini. Untuk sampai level replikasi mungkin sulit diterapkan karena ada beberapa movement pemain yang kayaknya belum bisa di akomodasi sama match engine dari FM. Contohnya ketika Frenkie De Jong drop ke sisi CB, awalnya ia akan drop ke posisi tengah dan bergeser ke kiri atau kanan membentuk formasi 3 CB, kemudian ia beroperasi sebagai left / right center back. Jadi gue cuman ambil core how ajax play kemudian gue terjemahin jadi sebuah taktik di FM 21 ini. Lebih tepatnya ini taktik yang terinspirasi dari bagaimana Ajax bermain dan kemudian disesuaikan dengan tim

Formation

Foto 1 : Formasi

Setelah riset sana sini, nonton replay ajax mereka banyak bermain dengan skema 4-2-3-1 tapi kayaknya cukup sulit menemukan role yang possible di CM yang kemudian turun ke bawah hingga membentuk skema 3 CB. Karena keterbatasan Match engine jadi gue memutuskan untuk menggunakan skema 4-3-3 Cautious mentality gue gunakan disini, karena gue mau main dengan skema possession football. Mungkin ada yang bertanya kenapa cautious mentality dipakai. Jadi di FM gue lupa mulai dari seri berapa team mentality act as a whole mentality guideline buat tim kalian, tapi mentality juga dipengaruhi oleh masing2 role yang kalian pilih. Contoh, untuk role DLF ada support dan attack ketika kita set DLF Support maka mentality DLF tersebut akan ada di cautious sementara ketika kita set DLF Attack maka mentality DLF tersebut akan ada di Positive. Kalau gue pakai positive mentality pada overall tactic maka DLF support akan ada di Attack dan DLF Attack akan ada di Very Attack. Pengaruhnya gimana sih ke taktik secara keseluruhan? Dengan goals gue pengen bermain possesion football, sabar dalam build up maka gue butuh pemain defense berada di mentality very defensive, support di cautious dan pemain dengan role attack ada di mentality positive. Sekilas terlihat kaya taktik yang bertahan banget tapi in a fact no, it is an attacking. Mari bahas bagaimana menerjemahkan skema build upnya

Build up play

Attacking width very narrow jadi pilihan gue (Lihat foto no.2) kenapa narrow? Gue pengen meminimalisir salah passing, so i can control the game more. Approach play, kaya yang diatas udah gue mention play from the back, focus play on the right untuk melakukan overload di satu sisi dan overlap on the left jadi CWB gue memanfaatkan ruang kosong di sisi kiri pertahanan lawan menunggu switch play karena lawan sedang fokus bertahan di area kanan.

Foto 2

Passing gue set di standard, I let my creative player to decide long or short passes. Berikut gambaran hasil setup dari build pertama, overload di sisi kanan kalian bisa lihat foto no.3 dan 4. Overload di area kanan berbuah gol. Gambaran build up play kedua dari switch play dari kanan ke kiri bisa kalian lihat di foto ke 5 sampai 8

Transition & Defense

Counter press? Definitely. Gue pengen control permainan, walaupun tidak sampai level gegenpressing dimana pemain ketika kehilangan bola langsung melakukan pressing dengan intensitas yang tinggi. Distribute to center back juga gue aktifkan, sejalan dengan konsep play from the back yang sudah dibahas di atas (lihat foto 9).

Foto 9

Much higher defensive line dan higher line of engagement jadi opsi gue dalam defensive shape dengan standard width. Offside trap juga gue gunakan karena gue bermain dengan garis pertahanan yang tinggi (lihat foto 10).

Foto 10

Untuk line of engagement sendiri gue cukup fleksibel jika gue ngerasa tim lawan terlalu sering mendapatkan through pass atau offside trap gue sering gagal bekerja maka offside trap dan defensive line akan gue turunkan.

Roles

Sekarang mari kita bahas role per role dari formasi 4-3-3 ini. Mari kita mulai dari Attacker.

Attack IF DLF W

Trio Inside Forward, Deep Lying Forward dan Winger akan jadi juru gedor gue. Pada posisi striker gue membutuhkan seorang striker yang bisa turun ke bawah ke area AM sekaligus membuka ruang untuk IF atau Winger. PPI Roam from position gue nyalain dengan tujuan untuk membantu overload di sisi kanan. Untuk di sisi sayap gue butuh seorang classic no. 7 seseorang yang bisa melepaskan crossing untuk ke tengah atau area far post dimana IF gue berada. Role attack gue kasih dengan tujuan agar winger gue lebih agresif. Sisi berlawanan dari winger, gue kasih role Inside Forward Attack. Sesuai dengan role naturalnya IF akan bermain cut inside ke dalam. PPI Sit Narrower juga gue nyalain, gue pengen IF gue ini bermain lebih ke tengah, dan mengisi ruang di antara LB dan LCB.

Midfield B2B/RPM Half Back Mezzala

Mezzala akan menjadi motor serangan dalam taktik ini, pemain kreatif yang akan mengisi half space pada sisi kanan. Role ini sejalan dengan skema build up play yang sudah dibahas sebelumnya, overload pada sisi kanan atau melakukan switch play ke sisi kiri. Box to Box salah satu Role favorit gue di FM, mr. do it all dalam taktik gue dia akan berfungsi sebagai supporting mezzala dan juga dalam bertahan untuk supporting Half Back dalam bertahan. Sometimes role ini akan gue rubah ke role Roaming Playmaker untuk memecah kebuntuan atau ketika mezzala gue di marking keras oleh tim lawan. Kemudian masuk ke role paling core dari taktik gue, Half back dalam taktik ini akan gue isi dengan pemain yang kreatif dengan PPI Take more risk pass. Half back ini akan berperan layaknya seorang DLP, PPM seorang playmaker dibutuhkan pada posisi ini seperti dictate tempo, killer balls, long pass etc. Kenapa gue pilih half back dibandingkan DLP defense karena setelah gue coba DLP bermain terlalu agresif ke depan sehingga ketika lawan berhasil merebut seringkali DLP berada pada out of position.

Defense CWB BPD CD FB

Masuk ke area pertahanan pilihan gue untuk di posisi kanan adalah full back support, gue gak mau pemain yang terlalu agresif buat membantu serangan. Tugas dari FB ini as a supporting unit di belakang winger dan mezzala kemudian sesekali melepaskan crossing dari deep area ke arah far post dimana IF gue beroperasi. Duet BPD di kiri dan CD di kanan bertugas jadi pilihan gue untuk garis pertahanan, PPI stay wider untuk kedua defender gue aktifin untuk ngepush duo CWB dan FB gue supaya bermain lebih ke atas. Dengan role half back di posisi DM secara formasi ketika tim gue memegang bola akan membentuk skema 3 bek di area pertahanan. BPD Stopper gue pilih untuk beroperasi di sisi kiri, dengan tujuan untuk melakukan cover CWB gue yang akan bermain sangat agresif. Ketika CWB naik maka BPD stopper dengan PPI stay wider akan berada di area sebelah kiri, area yang ditinggalkan oleh BPD ini kemudian diisi oleh half back. Role terakhir sweeper keeper, dengan defensive line yang tinggi gue butuh seorang kiper yang siap untuk maju man to man dengan striker lawan ketika striker lawan bisa lepas dari offside trap.

Result (Half Season)

Untuk hasilnya baru setengah musim dulu ya, berhubung masih cukup sibuk dengan kerjaan . Hasil pre-season yang cukup baik, 6W 1D 1L, dua hasil anomali melawan tim kecil 1 draw dan 1 lost efek dari pemain di ganggu oleh international match selama 2 minggu ketika pre-season. Serie A? Easy AF 18W 1D 0L, cukup mengejutkan sih buat gue bisa mendapatkan hasil kaya gini. Dari sisi agresivitas Total 43 gol dalam 19 pertandingan average 2.26 goal per game definitely a really good sign from this tactic. Yang lebih seru lagi dari sisi defensive tim gue baru kebobolan hanya 8 gol dari 19 pertandingan! Rock solid baby! (lihat foto 11-14).

Europa league, tim gue kebagian lawan yang cukup menantang di fase grup ada Villarreal dan PSV. We are still unbeaten also in europe dengan 4 win dan 2 draw pada fase grup. 16 gol dari 6 pertandingan yes kita agresif, di sisi pertahanan cukup leaky kalau dibandingkan dengan statistik di serie A yang hanya kebobolan 8 gol. 6 pertandingan kebobolan 7 gol dimana 90% gol tersebut berasal dari PSV, 2 kali bertemu PSV selalu end up dengan goal galore pertandingan pertama di san siro berakhir dengan skor 5-3 sementara di pertandingan kedua di philips stadion berakhir dengan skor 3-3. Hasil yang cukup impresif di Serie A dan Europa League tidak menjamin tim gue bakalan sukses di ajang piala lokal Coppa Italia, sukses menang dengan skor yang 3-1 pada first round menghadapi Torino. Lolos dari first round kemudian masuk ke quarter final, di quarter final gue harus menghadapi pil pahit setelah 120 menit bermain kemudian kalah penalty shootout oleh Sassuoulo. Masuk ke statistik pemain, Zlatan berada di posisi terdepan dalam hal produktivitas gol dengan 12 Gol, diikuti oleh Leao dan Saelemaekers dengan 8 dan 7 Gol. Untuk Assist Calhanoglu memimpin dengan 9 assist, diikuti oleh Zlatan dan Theo/Tonali dengan 6 dan 5 Assist. Total key passes dipimpin oleh Calhanoglu dengan 106 diikuti oleh Tonali dan Zlatan dengan 42 dan 39. Melihat dari statistik hal ini sudah sesuai dengan skema yang gue terapkan dimana Mezzala gue menjadi motor serangan.

Room for improvement

Setelah setengah musim salah satu area yang gue lihat perlu di improve ada di area AML berdasarkan data statistik baik hauge dan rebic terlihat sangat buruk dengan average rating yang hanya ada di kisaran angka 6.7 dan statistik lainnya juga cukup buruk. Mungkin warga sini bisa kasih suggestion harus di apain ini area AML gue. Sekian kira2 bacotan gue mengenai taktik FM21, semoga warga IDFM pada suka ya


follow me @Rtupoke and the Fan Page or subscribe this blog ya FM Lovers. Keep Sharing//