4. Sangju Sangmu FC

Klub asal Korea Selatan ini merupakan kontestan K-League Classic (divisi 1). Berbeda dari klub lain, mereka adalah satu-satunya klub Profesional milik kemiliteran yang bermain di kasta tertinggi sepak bola Korea Selatan.

Kebijakan transfer Sangju Sangmu adalah tidak mengizinkan pemain yang bukan berkewarganegaraan Korea Selatan bermain di klub ini. Bisa dikatakan mereka adalah loan army karena skuad mereka diisi pemain-pemain pinjaman dari klub lain. Sebenarnya daripada disebut pinjaman, lebih tepat dikatakan bahwa pemain-pemainnya menjalani masa pengabdian di klub ini karena status mereka sedang wajib militer. Ah, dengan kata lain, bermain di Sangju Sangmu merupakan bagian dari wajib militer. Tentunya agar skill mengolah bola para pemain profesional ini tidak tumpul meskipun sedang menjalani masa wajib militer.
Dari segi prestasi, Sangju Sangmu memang tidak berbicara terlalu banyak (ya iyalah, skuadnya aja comot sana sini). Sejak tahun 2002 saat liga Korea Selatan menjadi liga profesional, mereka mengawali musim dengan bermain di liga reserve. Musim berikutnya mereka berpartisipasi di divisi teratas. Selama hampir satu dekade mereka selalu finish di papan bawah. Pada saat kompetisi teratas Korea Selatan dibagi menjadi dua divisi, Sangju Sangmu terdegradasi ke divisi kedua karena hanya mampu mengakhiri musim di posisi juru kunci. Namun, di musim berikutnya mereka juara dan kembali ke divisi pertama. Posisi terbaik mereka di K-League Classic adalah pada tahun 2016 saat mengakhiri musim di posisi enam.
Nah, menarik nih, mengandalkan pemain-pemain wajib militer, FM Lovers dituntut untuk memaksimalkan potensi mereka untuk berbicara banyak di divisi tertinggi Korea Selatan. Gimana menurut FM Lovers tentang challenge yang Artupoke sebutkan di atas? Kalau ada yang nyoba, jangan lupa mention @rtupoke dan @id_fm mengenai petualangan kalian menggunakan klub-klub tersebut ya!
follow me @Rtupoke and the Fan Page or subscribe this blog ya FM Lovers. Keep Sharing//




Tinggalkan komentar