Ditulis oleh : Naufal Arganesta
Kamu juga ingin tulisan tentang Football Managermu dimuat di Artupoke.com, cek dimari !
Wide target Forward atau yang dulu biasa disebut Wide Target Man, role yang diperkenalkan pertama kali pada Football Manager 2014 ini merupakan salah satu role yang mungkin jarang digunakan. Ada beberapa kemungkinan mengapa role ini jarang digunakan, dari sulitnya mencari pemain yang pas, kurangnya pemahaman tentang role ini, kalah saing dengan role – role lain yang berada di posisi sayap seperti Inside Forward, Inverted Winger, dll. Maka dari itu, tulisan ini diharapkan membantu para coach semua yang bermain game Football Manager.

Mengambil contoh yang ada pada dunia nyata, peran Wide Target man seingat saya pernah dilakukan oleh Mandzukic, Samaras, atau bahkan beberapa kali Romelu Lukaku melakukan peran ini pada saat masih berseragam Everton. Mengambil contoh seorang Mario Mandzukic, pada Januari 2017 pada saat Juventus melawan Lazio Allegri, pelatih Juventus saat itu menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan Dybala, Pjanic, Mandzukic, dan Higuain bermain secara bersamaan. Pada saat itu banyak yang mengira Juventus akan bermain full attacking dengan menaruh banyak pemain yang bertipikal menyerang pada saat yang bersamaan. Akan tetapi, pemainan Mandzukic melebar dan menyisir sisi kiri Juventus dan membuat fullback Lazio kewalahan.
Kembali ke game Football Manager, peran Wide Target Man (yang sekarang berubah menjadi Wide Target Forward di FM 22) di deskripsikan “Wide Target Forward will be the main outlet for clearances and long balls from the back. Ideally positioned against a smaller and weaker fullback, they will be asked to get hold of the ball and keep it before recycling it to a team mate”. Dengan deskripsi diatas bola – bola buangan atau long ball akan ditargetkan ke pemain Wide Target Forward, karena mayoritas para bek sayap diisi dengan pemain yang kurang baik dalam duel udara kemungkinan Wide Target Forward mendapatkan bola semakin besar dan mendapatkan possession untuk membangun serangan yang lebih baik. Atribut yang dibutuhkan untuk memerankan role Wide Target Forward adalah crossing, first touch, heading, anticipation, bravery, off the ball, teamwork, work rate, balance, jumping reach, stamina, strength.
Pada percobaan ini saya akan menggunakan RB Leipzig yang bermain di Bundesliga, karena menurut saya Yussuf Poulsen akan memerankan peran ini dengan sangat baik.

Poulsen sangat cocok untuk role ini, atribut yang dia miliki terpenuhi untuk memerankan role ini, mungkin hanya atribut crossing agak kurang tetapi hal itu bisa diakali dengan instruksi cross less often pada instruksi individual nanti.
- The Tactics

SK(s) : Karena bermain dengan garis pertahanan tinggi peran sweeper keeper dibutuhkan untuk menyempurnakan pertahanan
2 BPD : Jika tim lawan bermain high press, BPD akan melakukan longball untuk melewati press tersebut dan akan diterima oleh kedua sayap, terutama Wide Target Forward yang sesuai deskripsi role cocok untuk hal ini,
WBR(s) : Untuk menyediakan lebar lapangan yang mana secara tim kita bermain fairly narrow, dan ditambah dengan instruksi individu stay wide dan cross aim far post
WBL(a) : Role ini akan sangat cocok jika ditempatkan dengan Wide Target Forward di depannya, karena WB(a) akan sering melakukan overlap dan mendapatkan banyak ruang karena Wide Target Forward akan mencoba masuk ke tengah.
Dm(d) : Karena 2 bek sayap yang sering melakukan overlap, role ini akan cocok karena akan stay di belakang dan juga mencegah counter attack.
Ap(s) : Sang playmaker, sumber kreatifitas di tengan yang akan menyuplai para penyerang
Mezz(a) : Role ini cocok dengan dengan Wide Target Forward karena akan berada di half space ketika Wide Target Forward menerima bola dan juga menciptakan overload di sisi kiri dengan WB(a), WT(s) untuk melancarkan serangan
IW(a) : Sebenarnya role winger dan inverted winger sangat cocok di taktik ini, karena mereka provide crosses untuk dimanjakan penyerang dan Wide Target Forward. Ditambah dengan instruksi individu cross more often dan cross aim far post.
PF(a) : Jujur saja untuk role striker menurut saya cocok dengan role apapun. Saya memilih role ini karena Andre Silva sangat cocok dan nyaman bermain dengan role ini
Instruction :
In Possesion
Bermain dengan fairly narrow, bertujuan untuk menciptakan ruang untuk bek kiri melakukan overlap dan juga agar Wide Target Forward selalu siap di posisi yang tepat ketika bola berada di sisi kanan. Play out defence bertujuan agar bermain lebih sabar, membangun serangan dari bawah dan sangat cocok dikombinasikan dengan 2 BPD. Overlap left bertujuan ketika Wide Target Forward mendapatkan bola dia menahan bola untuk bek kiri untuk overlap dan mendapatkan shape yang lebih baik dalam menyerang. Untuk passing directness menggunakan standard karena 2 BPD akan melakukan kombinasi longball ke Wide Target Forward dan build up secara perlahan. Tempo disesuaikan dengan keadaan tetapi disini saya mencoba menerapkan extremely high karena di Bundesliga RB Leipzig merupakan tim papan atas maka dari itu sebisa mungkin berusaha unutk mencetak gol dengan cepat.
In Transition
Take short kicks dan distribute to centre backs digunakan agar menyelaraskan dengan instruksi in possession, counter dan counter press adalah cara terbaik agar tim mendominasi permainan.
Out Of Possesion
Higher defensive line sangat cocok dengan counter press dan much higher line of engagement karena memainkan pressing forward dan Yussuf Poulsen yang memiliki work rate yang tinggi.
Statistics

Gambar diatas merupakan performa Poulsen selama satu musim, cukup impresif dengan nilai 7,35 selama 1 musim di liga.

Gambar diatas merupakan berbagai data Poulsen dalam hal creativity, terlihat dengan jelas Header Won Ratio unggul jauh dari rata – rata pemain Bundesliga lainnya.

Data diatas adalah data Poulsen dalam hal pressing, sekali lagi, Headers Won ratio/90 Minutes unggul jauh disbanding rata – rata pemain Bundesliga lainnya. Data lain yang sangat impresif adalah Tackels Attemted/90 Minutes, dan Interception/90 minutes. Ini menunjukan Yussuf Poulsen sangat bekerja keras dan bermain untuk tim

Tabel klasemen menunjunkan hasil yang kurang memuaskan, hanya bertengger di posisi 3 klasemen Bundesliga dengan 60 poin, selisih 24 poin dengan Bayern Munchen yang menduduki peringkat 1 klasemen Bundesliga.
Kesimpulan dari taktik Wide Target Forward ini adalah, taktik ini merupakan suatu niche tactic yang bisa berjalan tergantung dengan situasi tertentu, salah satunya adalah bek sayap musuh yang kuraing baik dalam duel udara. Jika bek sayap musuh memiliki kemampuan duel udara yang baik seperti Tomiyasu yang sekarang menjadi pemain Arsenal, taktik ini kurang begitu efektif atau Yussuf Poulsen itu ssndiri yang bermai kurang maksimal dalam taktik ini jikalau musuh mempunyai bek sayap yang jago dalam duel udara.
Referensi : Pandit Football, dictatethegame.com, thehighertempopress.com
Penulis : @Arganesta_22
follow me @Rtupoke and the Fan Page or subscribe this blog ya FM Lovers. Keep Sharing//
Tinggalkan Balasan