Artikel ini sebenarnya sudah saya buat kurang lebih sekitar 2 bulan yang lalu, dan entah kenapa setelah artikel ini selesai, saya enggan langsung mempublishnya. Saya lupa kapan tepatnya, di suatu sore yang membosankan, saya iseng iseng membuat new game, memilih Juventus sebagai klub saya, dan hasilnya ? saya kembali terjebak dalam game setan ini (Tidaaaaaaak….!), dan sekarang sudah masuk musim ke tiga.

Yah tapi, saya tetap publish artikel ini setidaknya untuk berbagi dengan kalian para FMLovers, siapa tahu kalian punya cerita yang berbeda dengan saya. Enjoy 🙂

FM Lovers,

“Berapa lama kalian tidak main Football Manager ?”

Sebuah pertanyaan simple yang tidak sengaja saya baca saat bertandang di sebuah forum football manager indonesia di facebook. Yang sepertinya menjadi pertanyaan antitesis di sebuah forum yang isinya melulu bicara tentang taktik, barisan para wonderkid, hasil pertandingan timnya di FM, dan kisah lainnya selama bermain di FM.

Saya sendiri saat membaca pertanyaan tersebut, berada di kondisi dimana saya tidak cukup lama tidak memainkan Football Manager. Savean terakhir saya hanya sampai musim 2020-2012. Hanya 6 musim dari pertama kali membuat savean tersebut di FM15 beta di bulan Agustus. Sebuah rekor untuk savean perjalanan karir tersingkat saya di sebuah edisi FM sedjak FM edisi pertama.

“Ya Tuhan, apakah ini pertanda saya sudah mulai sembuh dari kecanduan ini ? apakah saya sudah dapat kembali ke jalan yang benar ?” batin saya.

Saya jadi ingin membuat analisa, dari kondisi apakah hidayah ini bisa turun ke muka bumi.

Gejala #1 : Sudah sadar usia.

Klise ? Pasti. Tapi fase dimana saya bisa dan tahan menghabiskan waktu berjam jam di depan laptop untuk bermain football manager sudah mulai saya tinggalkan dengan kondisi sadar dan tanpa paksaan. Tidak serutin dan semilitan di masa masa saya keluar kamar hanya buat beli makan, itupun dibungkus dan makannya juga sama, di depan monitor FM.

Gejala #2 : Tanpa mainpun saya sudah kenyang.

image Bukan kenyang seperti menyantap segarnya es campur di atas, bukan. Kenyang disini diartikan pada kondisi seperti ini. Saat buka twitter, timeline pun tidak jauh dari FM. Saat buka Facebook, notifikasi hanya dari group FM. Sms di handphone pun, selain tentang kerja juga sama saja : antara game dan order FMRTE. Istri saya pun jadi enggan mengintip akun medsos saya karena isinya melulu tentang Football Manager. Tidak menarik katanya. Kondisi ini sudah membuat hari saya penuh dengan FM walau tanpa sekalipun klik icon imut Steam dan mengarahkan kursor ke arah tulisan “Football Manager 2015”

Gejala #3 : Dan saya pun Jenuh.

Jenuh. Jenuh adalah disaat kamu mulai merasa franchise Football Manager dari tahun ke tahun tak ubahnya hanya perubahan database pemain dengan musim baru saja. Jenuh adalah disaat kamu lebih merasa nyaman (atau malas mencari tantangan?) memainkan Full Career Mode dari tahun ke tahun, dari FM 2006 sampai FM15. Yang padahal sudah ada FM Challenge yang tidak kamu sentuh. Iya, jenuh yang seperti itu.

Hanya 3 kondisi di ataslah yang saya dapat dari hasil perenungan saya. Apakah gejala ini sudah ada dalam diri kalian ?

========================================================

\\follow me @Rtupoke or subscribe this blog ya FM Lovers. Keep Sharing//