Pernahkah Anda membayangkan apa yang terjadi di dunia ini di tahun 2513. Tentunya banyak perubahan terjadi, seperti di dunia sepak bola di mana klub asal Inggris, Dartford menjadi tim yang paling kaya di dunia melebihi kekayan klub tradisional sepakbola seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United dan Inter Milan. dengan kekayaan sebesar 1,75 miliar poundsterling.

Tidak hanya menjadi tim terkaya di dunia, Dartford juga menjadi tim yang paling banyak memenangkan gelar liga. Total sebanyak 237 gelar juara liga dijuarai oleh The Darts itu.

Adalah Mikkel Enemark, pria asal Denmark yang berkontribusi atas keberhasilan Dartford sebagai klub terbaik di dunia. Iya, di dunia game, tepatnya game Football Manager 2012.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pabrik telah menghabiskan waktu sebanyak 273 hari bermain FM. Total dirinya telah memainkan 29.669 pertandingan dan 1.488 gelar individu.

Sejak melatih Dartford di Football manager 2012 pada akhir tahun 2011 lalu ia telah merekrut 7.336 pemain. Saat artikel ini dipublish, ia sedang dalam perjalanan untuk mengamankan gelar ke-238 liga dengan The Darts setelah meraih 11 kemenangan dari 12 pertandingan pada tahap awal musim 2512/13. Selisih golnya? 43 gol dicetak. Dua gol kebobolan.

“Bagi saya, FM 12 adalah pertandingan sempurna antara versi lama dan baru,” ungkap Enemark seperti dikutip dari Sportbible.

“Permainannya cepat dan sederhana tetapi dengan lebih banyak opsi untuk mengembangkan pemain dan membangun tim. Saya sepenuhnya fokus pada pemain muda dan menciptakan bintang masa depan. Sekarang Dartford adalah yang terbaik di dunia dalam segala hal, jadi saya sering fokus pada hal-hal menyenangkan seperti menemukan pemain muda berbakat.” sambungnya.

Salah satu dari banyak pemain berbakat dalam permainan Dartford yang ia paling sukai adalah John Becerra, penyerang asal Kolombia yang akan menjadi legenda klub dengan mencetak 897 gol dalam 1019 pertandingan. Setelah mengontraknya dari sebuah klub Amerika Selatan pada tahun 2331, Becerra menjadi bagian dari Tim Terbaik seperti yang terlihat di bawah ini.

“Selalu menjadi pemain favorit saya,” kata Enemark.

Di luar rekor dalam permainan, Enemark telah berterima kasih kepada mereka di Sports Interactive karena telah memberikan dampak besar dalam hidupnya.

“Football Manager sangat berarti bagi saya,” katanya. “Ini telah membantu saya mengatasi masa-masa sulit. Saya bercerai pada tahun 2015 dan itu menjadi pelarian saya dari semuanya.

“Ketika saya bermain, permainan tersebut mengalihkan pikiran saya dari semua hal sulit. Ini seperti istirahat yang memberi energi untuk mengatasi masa-masa sulit. Hidup penuh dengan pasang surut tetapi ketika saya bermain FM, saya memiliki kendali 100 persen. Ini adalah dunia kecil saya sendiri di mana saya bisa memutuskan apa yang akan terjadi.”

Meskipun petualangan Dartford telah mengambil alih hidupnya dalam dekade terakhir atau lebih, keluarga Enemark tidak mempermasalahkan karena mereka tahu bahwa dia adalah “pecinta sepak bola”.

Bahkan, semua yang mereka bicarakan adalah sepak bola saat mereka menghabiskan waktu bersama di rumah.

“Saya tidak bermain sebanyak yang banyak orang pikirkan,” akui Enemark. “Terkadang seminggu tidak main tapi terkadang sampai 20 jam. Semuanya tergantung pada jadwal kerja saya dan apakah istri dan anak-anak saya ada di rumah. Saya bermain banyak ketika saya sendirian di rumah.”

Enemark kerap membagikan pengalaman bermainnya di grup Football Manager FM Blog di mana dirinya menjadi idola di sana meski sempat berdebat lantaran banyak yang tidak percaya dia sudah memainkan game tersebut sampai di tahun yang sudah jauh.

“Saya ingat hari ketika saya memecahkan rekor [333 musim] dan membagikannya di grup tersebut. Orang-orang menjadi gila. Salah satu orang bahkan menuduh saya curang karena semua pemain kelas dunia di skuad saya. Dia sangat marah sehingga dia keluar dari grup tersebut” ujar Enemark

“Mereka memperlakukan saya seperti Ronaldinho atau David Beckham. Semua orang begitu baik dan penuh semangat.” sambungnya.

Dengan rating kecanduan ‘Congratulations from everyone at Sports Interactive… we never thought you’d make it this far”, Enemark pun secara otomatis ia selalu ingin menghetahui perkembangan Dartford FC di dunia nyata.

Dirinya memantau Datford FC yang sedang berjuang di National League South; divisi di mana mereka hanya melewatkan promosi pada musim lalu setelah kalah dalam pertandingan play-off melawan St Albans.

“Saya sangat ingin pergi ke sana pada hari pertandingan dan melihat semuanya,” kata Mikkel. “Saya berharap mereka bisa mencapai Football League suatu hari sehingga saya bisa mengikuti mereka lebih dekat.”

Pria berusia 44 tahun ini juga mencoba tangan sebagai manajer dalam kehidupan nyata, ketika baru-baru ini menjadi asisten manajer klub putranya di level pemuda.

“Tentu saja, saya menggunakan Football Manager dalam persiapan saya,” katanya sambil tersenyum. “Saya akan menyesuaikan taktik dan formasi dalam permainan Dartford saya,” tutupnya.