Football Manager memiliki penggemar yang luar biasa bahkan beberapa pemainnya memperhatikan betul detail-detail kecil pada game besutan Sport Interactive tersebut.
Pada penutup tahun 2023 yang lalu, forum penggemar Football Manager, Community Sigames sedang ramai membicarakan bahwa atribut di game simulasi sepak bola ini tidak penting dan bahkan user dengan nama whatsupdoc memberikan contoh.
Dalam postingan “Football Manager 2024 Official Feedback Thread” whatsupdoc memposting bahwa kiper muda berusia 17 tahun, Tommy Setford dia berikan posisi yang agak nyeleh;menjadi penyerang. Hebatnya, pemain tersebut berhasil mencetak gol selama tiga pertandingan beruntun.
Pertama Setford berhasilmencetak gol di laga Piala Liga dan mendapatkan rating 7,6. lalu pertandingan kedua, meski kalah dari Arsenal dengan skor 5-2, sang kiper kembali mencetak gol dan meraih nilai 7.1.
“Bahkan di pertandingan selanjutkan melawan Liverpool, Van Dijk tidak ada apa-apanya di mana dia (Setford) bisa mencetak gol dan kami menang 3-2,” tulis whatsupdoc.
Padahal, stat Setford sebagai penyerang itu sangat buruk. Angka 1 untuk off the ball, dan angka 3 untuk sentuhan pertama. Sungguh ini adalah angka yang buruk bagi seorang penyerang.
Hal senada juga diungkapkan oleh dannyo666 ia mengatakan bahwa ia memiliki seorang bek yang dijadikan penyerang dan mampu mencetak banyak gol.
“Saya menempatkan [William] Saliba [bek tengah] di posisi depan selama satu musim, dia mencetak 15 gol, dia terlihat seperti pencetak gol kelas dunia. […] Saya benar-benar tidak tahu ke mana arah seri ini,” tulisnya.
Salah satu hal yang menyenangkan dalam bermain Football Manager, termasuk di FM24, adalah membeli atau transfer pemain. Tujuannya, tentu saja untuk meningkatkan kualitas permainan yang dirasa masih kurang memuaskan ketika baru mengambil alih tim.
Sebagai penggila sepak bola atau dari tim tertentu, pemain tentu memiliki pandangan sendiri mengenai kekuatan squad yang dimiliki. Meski di dunia nyata, sang manajer atau pelatih telah menilai bahwa squad-nya sudah komplit, tetapi belum tentu hal tersebut berlaku bagi kita yang memainkan FM24.
Jika tidak ada pemain di tim cadangan atau tim U-18 yang berkualitas untuk melengkapi posisi yang dibutuhkan, transfer pemain dari tim lain menjadi pilihannya. Artinya, ada dana yang harus dikeluarkan tim untuk bisa melakukannya.
Dengan memainkan klub kaya raya di FM24, transfer pemain menjadi hal yang jauh lebih mudah untuk dilakukan. Selain dana, nama besar klub juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pemain yang diincar untuk mau bergabung.
Namun, hal tersebut tampaknya akan sangat sulit untuk dilakukan pemain ketika baru memulai FM24. Pasalnya, setiap tim yang dipilih, bahkan klub besar dari lima liga unggulan Eropa, tidak memiliki dana transfer awal yang cukup besar untuk mendatangkan pemain top.
Hal ini terjadi karena pemain akan mendapatkan squad berisikan para pemain lengkap, hasil dari aktivitas transfer yang dilakukan klub pada pramusim 2023/24. Artinya setiap tim telah melakukan kegiatan jual-beli player, dan pemain hanya tinggal melanjutkannya di awal FM24 tanpa punya banyak keleluasaan membeli pemain baru.
Kondisi ini membuat setiap tim di FM24 tidak akan lagi memiliki dana transfer besar, termasuk Manchester City, Manchester United, Paris Saint-Germain, dan Real Madrid yang terkenal sering kali menggelontorkan banyak uang untuk mendatangkan pemain baru.
Dari 96 klub dari 5 liga terbesar Eropa seperti Premier League, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1, hanya Brighton & Hove Albion yang memiliki dana transfer terbesar, £80 juta. Hal ini dipercaya karena mereka setelah mereka menjual banyak pemain, termasuk Moises Caicedo ke Chelsea seharga £115 juta, dan belum membelanjakan dana yang sama besar.
Selain Brighton, klub dengan dana transfer awal terbesar di FM24 lainnya adalah Liverpool (£64 juta), Manchester City (£35 juta), Celta Vigo (£34.3 juta), dan Napoli (£30 juta). Selebihnya, ada beberapa tim lain yang punya dana transfer awal sekitar £20 juta, tetapi rata-rata berada di bawah £10 juta.
Selain itu, para pemain FM24 juga harus memerhatikan batas pengeluaran gaji (Wage Budget) yang dimiliki setiap tim dan tentunya telah semakin tipis. Hal ini juga bisa menjadi penghambat dalam mendatangkan pemain top yang tentu punya permintaan gaji tinggi.
Daftar lengkap transfer budget awal setiap tim di 5 liga besar Eropa di FM24
Premier League Inggris: Arsenal | Transfer Budget – £5m | Wage Budget – £3.55m Aston Villa | Transfer Budget – £3m | Wage Budget – £2.65m Bournemouth | Transfer Budget – £5m | Wage Budget – £1.37m Brentford | Transfer Budget – £30m | Wage Budget – £1.11m Brighton & Hove Albion | Transfer Budget – £80m | Wage Budget – £1.46m Burnley | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £1.01m Chelsea | Transfer Budget – £6m | Wage Budget – £4.13m Crystal Palace | Transfer Budget – £7m | Wage Budget – £1.47m Everton | Transfer Budget – £1m | Wage Budget – £1.97m Fulham | Transfer Budget – £20m | Wage Budget – £1.55m Liverpool | Transfer Budget – £64m | Wage Budget – £3.8m Luton Town | Transfer Budget – £2m | Wage Budget – £930k Manchester City | Transfer Budget – £35m | Wage Budget – £3.45m Manchester United | Transfer Budget – £6m | Wage Budget – £4.86m Newcastle United | Transfer Budget – £5m | Wage Budget – £2.62m Nottingham Forest | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £1.71m Sheffield United | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £644k Tottenham Hotspur | Transfer Budget – £19.4m | Wage Budget – £3.26m West Ham United | Transfer Budget – £24m | Wage Budget – £2.15m Wolverhampton Wanderers | Transfer Budget – £2.5m | Wage Budget – £1.44m
La Liga Spanyol: Alavés | Transfer Budget – £1.7m | Wage Budget – £163k Almería | Transfer Budget – £943k | Wage Budget – £256k Athletic Club de Bilbao | Transfer Budget – £21.4m | Wage Budget – £1m Atlético de Madrid | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £3.1m CA Osasuna | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £1.1m Cádiz CF | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £348k Celta Vigo | Transfer Budget – £34.3m | Wage Budget – £358k FC Barcelona | Transfer Budget – £2.1m | Wage Budget – £3.35m Getafe | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £411k Girona | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £447k Granada | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £212k Rayo Vallecano | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £356k RCD Mallorca | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £349k Real Betis | Transfer Budget – £2.6m | Wage Budget – £790k Real Madrid | Transfer Budget – £21.4m | Wage Budget – £5.33m Real Sociedad | Transfer Budget – £1.3m | Wage Budget – £790k Sevilla | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £1.11m UD Las Palmas | Transfer Budget – £1.7m | Wage Budget – £253k Valencia | Transfer Budget – £1.7m | Wage Budget – £493k Villareal | Transfer Budget – £12.9m | Wage Budget – £851k
Serie A Italia: Atalanta | Transfer Budget – £17.1m | Wage Budget – £996k Bologna | Transfer Budget – £6.9m | Wage Budget – £607k AC Monza (Brianza) | Transfer Budget – £8.6m | Wage Budget – £634k Cagliari | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £608k Empoli | Transfer Budget – £5.1m | Wage Budget – £587k Fiorentina | Transfer Budget – £7.3m | Wage Budget – £1.1m Genoa | Transfer Budget – £6.3m | Wage Budget – £647k Hellas Verona | Transfer Budget – £5.1m | Wage Budget – £479k Inter Milan | Transfer Budget – £12.9m | Wage Budget – £2.46m Juventus | Transfer Budget – £12.9m | Wage Budget – £2.38m Lazio | Transfer Budget – £12.9m | Wage Budget – £1.36m Lecce | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £343k AC Milan | Transfer Budget – £17.1m | Wage Budget – £1.75m SSC Napoli | Transfer Budget – £30m | Wage Budget – £1.44m AS Roma | Transfer Budget – £8.6m | Wage Budget – £2.1m Salernitana 1919 | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £547k Sassuolo | Transfer Budget – £12.9m | Wage Budget – £712k Torino | Transfer Budget – £6m | Wage Budget – £801k Udinese | Transfer Budget – £6.9m | Wage Budget – £516k
Bundesliga Jerman: 1 FC Heidenheim | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £301k 1 FC Köln | Transfer Budget – £429k | Wage Budget – £528k 1 FSV Mainz 05 | Transfer Budget – £2.6m | Wage Budget – £640k Bayer 04 Leverkusen | Transfer Budget – £6.8m | Wage Budget – £1.61m Bayern Munich | Transfer Budget – £17.1m | Wage Budget – £4.48m Borussia Dortmund | Transfer Budget – £8.6m | Wage Budget – £2.67m Borussia Mönchengladbach | Transfer Budget – £2.6m | Wage Budget – £917k Darmstadt 98 | Transfer Budget – £429k | Wage Budget – £287k Eintracht Frankfurt | Transfer Budget – £4.3m | Wage Budget – £989k FC Augsburg | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £597k RB Leipzig | Transfer Budget – £17.1m | Wage Budget – £2.28m SC Freiburg | Transfer Budget – £1.3m | Wage Budget – £681k TSG 1899 Hoffenheim | Transfer Budget – £7.7m | Wage Budget – £919k Union Berlin | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £753k VFB Stuttgart | Transfer Budget – £4.7m | Wage Budget – £762k VFL Bochum | Transfer Budget – £0 | Wage Budget – £431k VFL Wolfsburg | Transfer Budget – £6m | Wage Budget – £1.1m Werder Bremen | Transfer Budget – £180k | Wage Budget – £564k
Ligue 1 Prancis: AS Monaco | Transfer Budget – £25.7m | Wage Budget – £883k Clermont Foot | Transfer Budget – £429k | Wage Budget – £190k FC Lorient | Transfer Budget – £2.1m | Wage Budget – £307k FC Metz | Transfer Budget – £2.6m | Wage Budget – £178k FC Nantes | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £437k Le Havre AC | Transfer Budget – £257k | Wage Budget – £154k Lille OSC | Transfer Budget – £3.4m | Wage Budget – £495k Olympique Lyonnais | Transfer Budget – £3m | Wage Budget – £790k Marseille | Transfer Budget – £857k | Wage Budget – £1.2m Montpellier HSC | Transfer Budget – £3.4m | Wage Budget – £330k OGC Nice | Transfer Budget – £2.7m | Wage Budget – £453k Paris Saint-Germain | Transfer Budget – £25.7m | Wage Budget – £4.3m RC Lens | Transfer Budget – £1.7m | Wage Budget – £448k Reims | Transfer Budget – £2.6m | Wage Budget – £266k Stade Brestois 29 | Transfer Budget – £4.7m | Wage Budget – £246k Stade Rennais | Transfer Budget – £12.9m | Wage Budget – £517k Strasbourg | Transfer Budget – £1.3m | Wage Budget – £517k Toulouse FC | Transfer Budget – £429k | Wage Budget – £198k
Antoine Griezmann dikenal sebagai pesepakbola dunia yang menggemari game Football Manager. Baru-baru ini dirinya diwawancarai oleh ESPN dan ternyata dia belum bisa menghentikan hobi bermain game simulasi sebagai manajer tim sepak bola tersebut.
Dilansir dari The Sun (15/12), Griezmann mengaku saat ini dirinya tengah mencari tantangan baru dengan melatih tim Divisi Championship, Blackburn Rovers. Pemain berusia 32 tahun tersebut untuk meraih promosi ke Premier League di dunia virtual.
Griezmann mengaku bahwa ia berhasil mendapatkan tanda tangan kontrak baru karena pemilik klub puas dengan performa pemain andalan Atletico Madrid tersebut yang berhasil menempati peringkat 6 di klasemen akhir.
🎮 Just love hearing that Antoine Griezmann is currently managing Blackburn on FM24.pic.twitter.com/49SE57Rss3
“Saya berada di Divisi Pertama, di posisi keenam. Dewan sangat senang. Mereka ingin memperbarui kontrak saya,” ucapnya dengan semangat.
Griezmann juga mengungkapkan pembelian terbarunya, seorang bek kanan muda dari Liverpool, Calvin Ramsay. Meskipun dengan sedikit kelupaan mengenai nama pemain, Griezmann menegaskan, “Seorang bek kanan muda yang bermain di Liverpool. Dia orang Skotlandia, tapi saya tidak bisa mengingat namanya!”
Sebelumnya Griezmann juga menceritakan kisahnya melatih Newcastle di game Football Manager. Bahkan dirinya memberi tahu rekan setimnya di Timnas Prancis, bahwa ia berhasil merekrut Kylian Mbappe dari PSG dan memenangkan banyak gelar di Inggris.
Salah satu keasyikan bermain game Football Manager adalah memainkan tim yang memiliki reputasi besar yang terdegradasi di musim sebelumnya untuk ditukangi dan membawa mereka kembali ke Divisi Utama.
Adapun keseruannya adalah dengan membawa klub kembali ke Divisi Utama juga menuntut kita untuk memperbaiki keuangan klub dan merekrut pemain yang mampu mendorong tim menjadi lebih baik dari pada sebelumnya dan bahkan menjadi tim yang tangguh yang meraih banyak gelar di masa depan.
Berikut ini adalah empat tim yang bisa kamu latih untuk mengembalikan mereka kembali ke kasta tertinggi liga mereka masing-masing:
Leeds United
Leeds United merupakan tim besar di Liga Inggris dengan raihan gelar Liga Primer dan kemasyuran mereka di masa lalu. Sayangnya musim kemarin mereka harus terdegradasi setelah menempati posisi ke-19.
Walau terdegradasi, bukan berarti Leeds menjadi tim pesakitan. Untungnya mereka sudah memiliki pemain muda berbakat berlabel Wonderkids macam Wilfried Gnonto , Illan Meslier dan Archie Gray. Tentunya akan menarik melatih tim Leeds United dengan mengandalkan pemain muda dan bukan tidak mungkin hanya butuh semusim untuk kembali ke Liga Primer Inggris kembali.
Malaga
Di FM edisi lama, Malaga menjadi salah satu tim yang banyak dimainkan oleh para pecandu game Football Manager lantaran statusnya sebagai tim kaya baru dengan memiliki pemain dengan reputasi bagus macam Isco, Jeremy Toulalan, Joris Mathijsen, Julio Baptista, Martin Demichelis, dan Ruud van Nistelrooy.
Namun, kini Malaga merupakan salah satu tim miskin dan prestasi klub pun meredup. Saat ini mereka bermain di divisi tiga Liga Spanyol. Tentu menjadi tantangan yang seru untuk mengembalikan tim ini kembali ke Liga Utama Spanyol.
Karena pernah didaulat sebagai tim besar, Malaga masih memiliki fasilitas latihan yang bagus, rekrutmen kepemudaan yang baik. Ini jadi modal untuk bisa membawa tim berjuluk Boquerones untuk kembali menganggu kedigdayaan Real Madrid dan Barcelona di Spanyol.
Schalke 04
Schalke memiliki reputasi buruk di mata penggemar Football Manager lantaran sering menculik pemain berbakat milik klub lain. Hal tersebut lantaran sebelumnya tim berseragam biru itu memiliki sponsor kelas kakap seperti perusahaan telekomunikasi Hisense dan minyak dan gas Gazprom dan sempat tercatat sebagai tim terkaya di dunia nomor 14.
Sayang semenjak pandemi, klub ini menderita keuangan yang luar biasa yang membuat mereka kemudian terjun bebas ke Bundesliga 2. Tentunya menjadi tantangan untuk membawa tim paling populer nomor dua di Jerman ini kembali ke Bundesliga dan berada di papan atas.
Dundee United
Dundee United merupakan salah satu tim terbaik yang dimiliki oleh negara Skotlandia. Sejak pertama kali tampil di Eropa pada musim 1966/1967, tim berjuluk The Terrors sempat membuat teror di kancah Eropa dengan tampil di Eropa dalam 14 musim berturut-turut dari 1976. Mereka juga mencapai semifinal Piala Champions Eropa pada musim 1983–84 dan final Piala UEFA pada 1987.
Saat ini, tim yang bermain di Tannadice Park ini sedang berada di Scottish Championship tentunya akan seru memainkan tim ini dan merusak dominasi Glasgow Rangers dan Celtic di Liga Skotlandia.
Beternak wonderkids adalah istilah yang digaungkan oleh penggemar game Football Manager di Indonesia untuk menggambarkan sebuah tim yang mengoleksi banyak pemain pemain muda yang memiliki potensi sebagai pemain bintang dunia di masa depan.
Namun, tidak semua pemain berlabel anak ajaib ini memiliki nilai jual yang murah, justru sebaliknya saat ini nilai pemain dengan reputasi ini harganya sangat mahal.
Tapi tenang saja, berikut ini adalah daftar wonderkids dengan harga miring yag bisa kamu rekrut di antaranya:
Yerson Chacon
Venezuela merupakan satu dari sekian banyak negara asal Amerika Selatan penghasil pemain muda bertalenta. Salah satunya adalah Chacon. Pemain yang berposisi naturali sebagi sayap kanan ini dapat ditebus dengan £800k yang merupakan nilai klausul kontraknya di Deportivo Tachira.
Chacon memiliki stat yang memungkinkan dirinya menjelma sebagai pemain kelas dunia menilik dari kemampuan dirinya untuk menciptakan peluang dengan tendangan jarak jauh yang cukup memupuni.
Artem Sokolov
Sokolov merupakan pilihan tepat bagi klub kamu yang memiliki budget kecil untuk merekrut pemain. Untuk menebusnya hanya perlu mengeluarkan uang sebesar £287k saja.
Karena berada di usia 20 tahun. Ada baiknya apabila Anda merekrut pemain asal Rusia ini namun tidak masuk dalam starting line up, lebih baik dipinjamkan saja kepada klub lainnya agar kemampuannya semakin berkembang. Dan nantinya Anda akan memetik hasilnya.
Valentin Barco
Barco sempat masuk dalam list pemain rekrutan paling populer di FM24 versi beta. Bagaimana tidak, dengan kemampuannya yang di atas rata-rata usianya dan juga dapat bermain di banyak posisi membuat dirinya menjadi primadona bagi klub top Eropa untuk meminangnya.
Harganya terhitung murah untuk talenta yang luar biasa ini. Anda cukup menebusnya biaya £8 juta dan sudah siap untuk bersaing merebutkan satu tempat di starting lineup.
Filip Bundgaard
Namanya Bundgaard, usianya 19 tahun. Namun sudah menjadi andalan Randers FC yang merupakan salah satu tim penghuni kast tertinggi Denmark. Melihat dari kemampuannya, pemain ini bisa dijuluki Next Lionel Messi dan harga tebusnya cukup murah, yakni 5,78 juta poundsterling..
Ferdi Kadioglu
Siapa talenta muda terbaik negara Turki saat ini? Jawabannya tentu saja Ferdi Kadioglu. Pemain ini bisa bermain di kedua posisi bek sayap. Hebatnya, ia juga bisa bermain sebagai pemain sayap baik kiri maupun kanan.
Menilik dari stat-nya, Kadioglu merupakan pemain bek sayap terbaik yang wajib direkrut. Beri dia kebebasan dalam bermain, maka ia akan bisa mendikte tim lawan. Adapun harga tebusannya juga cukup murah, yakni hanya £17,5 juta saja.
Demikian adalah list pemain wonderkids dengan harga miring? Kalian mau rekrut yang mana?
Buat kamu penggemar game Football Manager ada kesempatan memenangkan Kursi Gaming, Keyboard Mechanical dan Jersey Football Manager loh dan caranya gampang banget.
Adapun rincian dari kursi gaming adalah Kursi Gaming MAG CH130X yang mana kursi ini didesain mirip kursi mobil balap yang disesuaikan dengan lekuk tulang belakang serta bahan yang bermutu tinggi yang memberikan kenyamanan untuk duduk berlama-lama bermain game Football Manager.
Keyboard Mechanical bernama keyboard CyberPowerPC Skorpion K2 RGB memberikan sensasi gaming yang luar biasa dengan fitur RGB sebanyak 16 juta warna.
Kedua hadiah di atas adalah hadiah utama. Sementara sisanya 10 jersey Hummel Football Manager akan dibagikan. Adapun syaratnya antara lain
Siapa yang tidak kenal dengan Ange Postecoglou, pria berkebangsaan Australia ini tengah menjadi buah bibir berkat prestasinya yang membawa Tottenham Hotspurs bisa bersaing dengan tim elit Liga Primer Inggris meski baru tahun pertama dia menukangi tim asal London tersebut.
Kedatangan Postecoglou ke Inggris memebawa cv yang mentereng. Setiap tim yang ia tukangi pasti berakhir dengan prestasi. Mulai dari South Melbourne, Timnas Australia, Yokohama F Marino. Bahkan, sebelum melatih Tottenham, ia mampu menjuarai gelar Liga Skotlandia bahkan mengawinkannya dengan gelar Piala Skotlandia dan Piala Liga.
Nyatanya, kesuksesan dirinya di berbagai klub mulai dari Asia hingga Eropa itu terinspirasi dari kegemaran dirinya bermain game Football Manager yang sudah ia lakukan sejak edisi FM 2005 ketika dirinya masih berstatus sebagai pelatih Timnas Australia U-17 dan U-20.
“Mungkin saya sudah mulai memainkannya tidak lama setelah (edisi pertama) rilis, dan pada saat itu saya juga telah bekerja di tim nasional,” ujar manajer berusia 58 tahun itu.
“Saya menyukai konsepnya dan sangat mirip dengan apa yang saya lakukan pada saat itu. Tetapi game ini hanya menjadi perpanjangan dari itu, karena Anda memiliki kebebasan di dalam permainan untuk melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan di dalam kehidupan nyata,” tuturnya.
Postecoglou mengaku menyukai bermain dengan klub kecil. Salah satu yang ia kenang adalah melatih National League atau tier kelima dalam piramida sepak bola Inggris, Southend United.
“Seperti kebanyakan orang, saya suka menangani klub kecil untuk mencapai ke level tertinggi. Dan saya rasa klub yang cocok bagi saya adalah Southend United,” kata Postecoglou.
“Satu-satunya alasan mengapa saya memilih klub tersebut karena (namanya) paling mirip dengan South Melbourne, klub tempat saya tumbuh dan bermain. Saya berhasil membawa klub bermain di Liga Champions.”
“Itu adalah momen terhebat saya, tetapi juga menjadi patah hati terbesar setelah klub memecat saya hanya dalam enam bulan setelahnya, tepat ketika saya mengharapkan (dibuatkan) sebuah patung (sebagai penghargaan),” tuturnya.
Di sisi lain, Postecoglou juga mengaku sering memainkan klub-klub besar yang ada. Namun motivasi utama dirinya memainkan klub tersebut adalah untuk menemukan para pemain masa depan alias wonderkid yang terdata di dalam game.
“Saya juga pernah bergabung dengan klub-klub besar, tetapi kesuksesan seperti itu tidak terlalu memuaskan. Namun saya hanya ingin mencoba menemukan bintang masa depan, dan saya cukup agresif dalam hal transfer,” ucap manajer yang pernah melatih klub Yokohama F. Marinos di J.League.
“Saya tidak suka bersama pemain terlalu lama dan terus bergerak (di bursa transfer). Jadi saya pernah memiliki beberapa keberhasilan (transfer),” tuturnya.
Postecoglou pun memberi saran kepada pemain Football Manager agar tidak load-save dengan menikmati permainan.
“Lakukan saja dengan keras, jangan bermain aman kapan pun. Anda bisa memenangkan Liga Champions dan dipecat, jadi jangan takut pada apa pun. Apa pun yang ada dalam pikiran Anda, impian dan aspirasi terliar Anda, lakukan saja. Lakukan dengan cara yang paling radikal karena kesuksesan pun tidak menjamin Anda tidak akan dipecat,” ungkapnya.
Setelah ditunggu-tunggu akhirnya FM_Daveincid yang beralamat Twitter @daveincid akhirnya merilis database buatannya yang membuat permainan Football Manager 2024 semakin lebih real. Adapun hal yang diubah agar semakin mendekati perkembangan sepak bola di dunia nyata di antaranya:
• ALTERNATIVE YOUTH RATING + GAME IMPORTANCE & OTHERS
• CLUB DATA FIX
• CLUB FINANCES FIX
• GEOGRAPHICS & LANGUAGES
• REALISTIC INJURIES
• SALARIES MARKET VALUES & SPONSORS
• STAFF ATTRIBUTE ADJUSTMENTS
• TRANSFER PREFERENCES
• WEATHER CHANGES
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
ALTERNATIVE YOUTH RATING + GAME IMPORTANCE & OTHERS
Fitur database ini adalah memungkinkan bagi negara yang memiliki banyak talenta berbakat seperti Meksiko atau Mesir memiliki pemain yang bagus di mana di FM sendiri nilai youth rating negara tersebut masih rendah sehingga perlu ditingkatan. Selain itu penilaian pemain muda juga didasari pada HDI atau indeks pembangunan manusia, populasi, keuangan dll.
Selain itu juga mengubah status game importance semisal kepada negara yang sebelumnya tidak menjadikan sepak bola adalah olahraga yang penting, kini menjadi sesuatu yang digemari contohnya seperti India dan Filipina.
CLUB DATA FIX
Terdapat total perubahan data sebanyak 1500 klub mulai dari divisi satu sampai divisi dua dari 150 negara anggota FIFA. Adapun perubahan yang dimaksud adalalah:
Nama julukan klub
Koordinasi kota
89 stadion baru
menambahkan data klub rival
menambahkan tahun terbentuknya klub
warna jersey
CLUB FINANCES FIX
Memperbaiki keuangan klub dan memastikan menyesuaikan jumlah keuangan klub dengan kondisi saat ini. Misalnya kondisi keuangan Schalke 04 yang saat ini sedang bermasalah
GEOGRAPHICS & LANGUAGES
Terdapat penambahkan wilayah geografi dan juga penambahan bahasa. Adapun penambahannya antara lain:
5500 lebih kota yang diedit
1800 lebih provinsi ditambahkan
1800 perbaikan koordinator kota
Penambahan 100 lebih bahasa baru
Perbaikan lainnya seperti penambahkan tempat lahir, ongkos biaya, sponsor dan kontrak pemain
REALISTIC INJURIES
Penambahan jumlah cedera yang nantinya berdampak pada rotasi pemain sehingga pemain muda bisa banyak diorbitkan.
SALARIES MARKET VALUES & SPONSORS
Gaji di gim FM untuk liga-liga utama dunia sudah real, namun bagaimana gaji pemain di liga-liga Afrika yang tidak seperti nyata. Nah, improvisasi milik FM_Daveincid telah membuat liga-liga di Afrika kini memiliki bayaran sesuai dengan di dunia nyata.
Perbaikan uang sponsor juga bertambah memungkinkan negara kecil bisa berkembang.
STAFF ATTRIBUTE ADJUSTMENTS
Perbaikan attribute staff sehingga memungkinkan adanya rotas pemain lebih sering dan juga menjadi lebih sulit karena kecerdasan dalam mengelola taktik dan merekrut pemain menjadi lebih baik dari pada data default
TRANSFER PREFERENCES
Total sebanyak 200 negara lebih telah diedit tentang referensi transfer pemain. Misalnya di Indonesia terdapat kebijakan pemain asing Asia Tenggara sehingga bisa merekrut pemain tidak hanya dari Malaysia, tetapi dari Singapura, Thailand, Vietnam hingga Filipina.
San Marino Challenge adalah sebuah tantangan di gim Football Manager 2024 yang menuntut kita memainkan dua tim sekaligus, yakni kesebelasan Victor San Marino di Serie D dan Timnas San Marino.
Dalam challenge ini, kita dituntut untuk membawa Victor San Marino dari Serie D untuk bermain di Serie A dan puncaknya adalah menjuarai Piala Dunia antar klub. Tentunya semakin berprestasi sebuah klub, bisa menghadirkan pundi-pundi uang yang cukup besar bagi Victor San Marino untuk membangun Stadion, fasilitas latihan, dan memperlebar jaringan perekrutan pemain muda yang nantinya bisa berdampak pada negara San Marino yang ditargetkan untuk menjuarai ajang Piala Dunia.
Bayangkan kita membawa tim Victor San Marino dari level bawah ke leval tertinggi sepakbola di Italia sehingga ke depannya fasilitas latihan dan kepemudaan bisa upgrade dan akan mempengaruhi youth intake, sehingga akan banyak pemain asal San Marino yang memiliki CA dan PA yang unggul.
Apa saja tantangannya, berikut rinciannya:
Victor San Marino:
Promosi dari Serie D –
Promosi dari Serie C –
Promosi dari Serie B –
Bertahan di Serie A di musim perdana –
Promosi dari Serie D ke Serie A dalam tiga musim –
Memiliki pemain asli San Marino yang berhasil memenangkan gelar player of the year –
Berhasil bermain di kompetisi Eropa –
Memenangkan Serie A –
Memenangkan Italian Cup –
Memenangkan Champions League –
Memenangkan Serie A dengan seluruhnya menggunakan pemain San Marino –
Memenangkan Champions League dengan seluruhnya menggunakan pemain San Marino –
Timnas San Marino :
Menaklukan rekor 8 gol milik top skor sepanjang masa San Marino, Andy Selva –
Membuat San Marino berada di 100 besar di rangking –
Bermain di turnamen Piala Eropa dan Piala Dunia –
Memenangkan Piala Eropa –
Menjadi rangking satu di peringkat FIFA –
Memenangkan Piala Dunia –
Tertarik memainkannya? Karena di FM 2024 tidak ada Serie D dan Liga San Marino, download file berikut yang dibuat oleh Gulltann dan Luron:
Apa jadinya hobi bermain Football Manager menjadi sebuah pekerjaan yang menguntungkan dan menghasilkan pendapatan lebih besar dari pekerjaan sebelumnya. Kita bisa tanya kepada Tom Kelsey.
Pria berusia 26 tahun itu memilih untuk meninggalkan pekerjaanya di dewan kota tempat tinggalnya untuk menjadi Youtuber dengan konten Football Manager. Bahkan, klaimnya ia mendapatkan bayaran dua kali lipat daripada pekerjaan sebelumnya.
Tom, pemuda dari Lincoln, Inggris itu memulai menjadi seorang youtuber yang fokus dengan konten Football Manager itu ketika dirinya berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Nottingham Trent.
Dalam seminggu, rata-rata Tom mengupload tiga video di kamar miliknya di rumah orangtuanya.
“Itu adalah kebebasan yang saya dapatkan darinya, itulah yang saya sukai,” katanya,” ungkap Tom.
“Ketika [konten Youtube] menjadi lebih populer dan lebih banyak orang mulai menontonnya, Anda mulai mendapatkan uang dari iklan yang Anda lihat.Tiba-tiba ini menjadi sebuah ide – bahwa saya bisa melakukan ini sebagai pekerjaan suatu hari nanti,” sambungnya.
Tom yang memiliki channel Youtube bernama TomFM itu telah memiliki 128 ribu subscriber dan 1500 video lebih. Ia mengaku mendapatkan dukungan dari kerabat dan teman-temannya untuk bekerja sebagai Youtuber.
“Saya bisa dengan mudah menghabiskan 50 hingga 60 jam seminggu bermain Football Manager, yang mungkin terdengar seperti akan membuat beberapa orang gila, tapi itu adalah mimpi bagi saya,” ujar Tom.
“Ini adalah jalur karier yang sangat tidak biasa ketika Anda mengatakan Anda akan bermain video game untuk pekerjaan saya. Itu terus berkembang dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, jadi saya akan mencoba dan melakukan ini selama saya bisa,” tutupnya.
Para Komentator