Delapan bulan telah dilalui oleh seluruh tim yang berkompetisi di Artupoke IDFM League. Tetapi setidaknya ada dua tim yang patut disorot, dan tim tersebut adalah: Boxer FC dan Gotir FC.

Boxer adalah salah satu tim legendaris di liga online Football Manager terbesar di Asia Tenggara dengan segudang prestasi selama tiga musim bernaung. Sementara itu Gotir, menjalani musim keduanya di kasta kedua IDFM League yaitu Artupoke Championship. Menarik untuk melihat kiprah kedua tim ini mengingat kedua manager kerap melontarkan psy-war satu sama lain.

Dan musim depan, baik Boxer yang dimanajeri oleh Adam Khassaugi dan Gotir yang dimanageri oleh Mahatir, akan bermain di kasta utama yaitu Super League.

“Ini yang sudah saya nantikan,” tegas Mahatir, manager Gotir yang kami interview dengan secepat kilat. “Kami mungkin tidak diunggulkan, tapi kami di sini – di Super League musim depan. Itu artinya saya punya kesempatan untuk mengalahkannya,” sambungnya.

Tentu apa yang disebutkan oleh Gotir tampak sangat jemawa, terlebih Boxer bukanlah tim sembarangan. Adam – sang manager, adalah salah satu generasi pertama yang berhasil promosi ke kasta tertinggi meskipun tim berlambang orang menggunakan sarung tinju dan boxer ini lebih lekat dengan predikat runner up.

Akan tetapi, musim ini Boxer menjalani musim terburuknya selama berkencah di Artupoke IDFM League selama empat tahun ke belakang. Ia berkata: “Musim ini aneh, benar-benar aneh. Persiapan yang tidak matang di awal musim mengakibatkan kami sempat berada di zona merah, meskipun akhirnya cukup nyaman di papan tengah,” tukas Adam sang manager.

“Sekarang saya paham betul seperti apa stress-nya seorang manager saat timnya tidak perform. Pressure-nya tinggi, tapi ini justru melecut anak-anak untuk tampil lebih baik, terutama di paruh kedua kompetisi,” sambungnya. “Kami berusaha sebaik mungkin musim depan, Benchwarmers – rival kami – tampil konsisten lagi dan saya pasti bisa kembali ke papan atas.”

Sementara itu Gotir, telah memastikan diri dengan predikat runner up Artupoke Championship setelah mencuri perhatian dengan muncul sebagai juara group C di fase group sepanjang 26 laga. “Kuncinya, saya bersungguh-sungguh. Dan siapa yang bersungguh-sungguh dia pasti berhasil,” sebut manager tim ini, Mahatir.

Group C bisa disebut sebagai group paling oportunis dan merata kekuatan timnya. Terutama di paruh kedua kompetisi – setelah dominasi AC Dark Knight runtuh, peluang semua tim menjadi sangat merata. Total perolehan poin di group ini pun lebih kecil di banding milik Hexorcist dengan 50 poin di group A, Kasamu dengan 53 poin di group, Gotir sendiri “hanya” mengoleksi 47 poin!

“Saya melihat ada pergantian trend pada tengah musim, saat Batsy (julukan AC Dark Knight) menggunakan 4-4-1-1 yang begitu digdaya lalu melemah di tengah musim, saya mulai mengukuti trend hingga akhirnya kembali ke 4-4-2 saat justru banyak yang meninggalkan taktik tersebut,” sebut Mahatir yang diamini oleh Adam. “Itu benar beberapa tim turun drastis saat pertengahan musim.”

Mengenai Retropus IDFM Cup, manager Boxer pun mengakui bahwa ia berusaha untuk tampil baik di ajang tersebut hanya saja kurang beruntung: “Setelah hancur di liga, target saya berikutnya adalah Retropus IDFM Cup. Tapi kami harus bertemu dengan Bakul Lumpia, tim yang memiliki taktik sangat baik musim ini.”

Boxer yang mengakhiri musim di papan tengah klasemen memberikan satu kalimat yang cukup membuat Gotir harus waspada musim depan dalam mengarungi kasta tertinggi Artupoke IDFM League. Ia menegaskan, “Meskipun kami sering mengadakan latihan sparring, Gotir harus tahu bahwa Super League tidak bisa disamakan dengan divisi Championship. Di sini penuh tim yang berpengalaman dan ambisius. Dan saat kita berada di satu divisi yang sama, maka tidak akan ada lagi sparring.”


Pernyataan tersebut dibalas dengan cara yang tak kalah elegan oleh Gotir, “Saat melawan Boxer tim akan menurunkan performa yang terbaik. Karena setiap momen melawan Boxer, kemenangan jadi hal yang wajib.”


Derby dari dua tim ini patut ditunggu kehadirannya musim depan. Siapakah yang akan berada lebih tinggi? Sang tim promosi Gotir? Atau Boxer yang akan kembali bangkit musim depan?

Sebuah pepatah pernah disampaikan oleh mantan manager Liverpool FC yang lengendaris, Sir Kenny Dalglish: “Waktu adalah obat paling mujarab menghadapi penyakit (Cedera).” tapi di Artupoke IDFM Super League waktu adalah jawaban yang paling benar menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Sampai ketemu musim depan!

Iklan