
Direktur Sport Interactive Studio, Miles Jacobson hadir dalam kegiatan Tokyo Game Show 2023 beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan tersebut pria dibalik kesuksesan game Football Manager itu diberondong beberapa pertanyaan dari para wartawan di sana.
Kebanyakan wartawan menanyakan soal perkembangan game Football Manager terutama edisi FM25 yang akan menggunakan engine baru, yakni Unity Engine dan tentu saja yang ditunggu-tunggu soal Woman Football yang akan muncul di game simulasi manajer sepakbola itu.
“Ini adalah pertandingan terakhir dalam seri khusus ini sebelum kami mengubah keadaan dengan Football Manager 2025. Jadi sama seperti waralaba kami sebelumnya, banyak orang masih membicarakan CM 01/02 dan mereka masih memainkan permainan itu karena sangat halus. Itulah yang kami coba lakukan,” ungkap Miles.
Pria yang mengawali karir di Sport Interactive sebagai beta tester mengatakan walau FM25 dinanti-nanti tapi edisi FM24 juga tidak kalah bagus. Bahkan dirinya mengatakan bahwa game yang akan mengakhiri siklus 20 tahun game ini bakal memiliki banyak fitur untuk menjadikan sebagai versi Football Manager terbaik yang pernah ada.
“J League 1, J League 2, dan J League 3 (Liga Sepak Bola Jepang) sudah berlisensi penuh dan dapat dimainkan di dalam Football Manager untuk pertama kalinya. Ini adalah liga yang paling banyak diminta oleh penggemar. Kami membutuhkan waktu 19 tahun untuk mendapatkan lisensi yang telah kami coba ini,” ujar Miles.
“Jadi semoga kami dapat memberikan pengalaman terbaik tahun ini dengan lebih banyak liga dibandingkan sebelumnya, seperti penambahan bahsa, lebih banyak platform dibandingkan sebelumnya, mulai dari PlayStation 5, lalu Netflix, dan juga Football Manager Mobile.”
“Jadi dengan Football Manager 2023, kami memiliki pemain terbanyak yang pernah kami miliki, lebih dari 6 juta pemain, dan 2 juta pertandingan dilakukan. Dengan Football Manager 2024, peningkatannya juga akan semakin meningkat, jadi ini adalah waktu yang sangat menyenangkan bagi kami. Lalu Football Manager 2025, kami menetapkan standar yang sangat tinggi untuk apa yang kami coba lakukan dengan FM25,” sambungnya.
Ketika ditanya soal fitur dapat melanjutkan save game Miles pun mengatakan pihaknya sudah lama ingin mewujudkan fitur itu yang baru saat di FM24 dapat direalisasikan.
“Orang yang menghabiskan 9 bulan memainkan gamenya, memiliki waktu 2 minggu untuk membeli game tersebut atau mereka akan kehilangan penyimpanan itu selamanya. Itu tidak adil!” kata Miles.
“Mereka menghabiskan banyak waktu memainkan game itu dan itu adalah bagian dari mereka, dan kami tidak ingin memaksa orang untuk pergi dan membeli game tersebut. Itu tidak adil.” sambungnya.
Tentang teknologi terbaru yang akan dibawa oleh FM24 tentunya dengan meningkatkan kecerdasan AI manajer lawan sehingga semakin menyenangkan untuk dimainkan Miles pun punya jawabannya. Ia menganggap Football Manager adalah game yang merevolusi game soal bagaimana AI berfikir dan bertindak dengan keputusan-keputusan yang mempengaruhi permainan.
“Football Manager telah digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI) bahkan sebelum disebut Football Manager (sebelumnya bernamaChampionship Manager). Jika Anda memikirkan cara kerja mesin pertandingan, keputusan dibuat di lapangan oleh setiap pemain di lapangan, setiap seperempat detik, berdasarkan semua atribut mereka, setiap pemain bertindak berbeda, dan setiap manajer bertindak berbeda. . Jadi ya, kami sudah lama bekerja dengan AI,” ungkap Miles
“Namun, jelas yang Anda bicarakan di sini adalah AI generasi berikutnya dan hal-hal seperti ChatGPT, bukan? Mungkin, menurut saya Football Manager adalah AI dalam sepak bola saat dibuat, bukan? Ya, jadi kami adalah bagian dari revolusi itu.” tutupnya.
Dari sisi bisnis, ke depannya Miles akan terus mengembangkan game terutama memanfaatkan kecerdasan buatan.




Tinggalkan komentar